Ngeriii, Pekerja Medis di Rusia Sebarkan Video Tumpukan Mayat Korban Covid-19

tumpukan mayat covid
tumpukan mayat covid (Foto : )
Seorang pekerja medis Rusia mengunggah video yang memperlihatkan tumpukan jenazah korban Covid-19 di rumah duka.
Dalam tayangan itu, awalnya si pria menunjukkan kamar mandi serta bagian yang dia sebut "ruangan bersih", sebelum memperlihatkan "bagian kotor"."Mayat di mana-mana. Mayat. Mayat," kata dia di videonya, saat mengarahkan kameranya ke koridor dan ruang bedah untuk keperluan pemeriksaan post-mortem.Pekerja medis itu menunjukkan bagaimana jasad memenuhi koridor, di mana ada mayat yang tak dimasukkan kantong dan hanya tertutup selimut."Anda bahkan bisa tersandung dan jatuh. Saat ini, saya bisa dikatakan berjalan di atas kepala orang yang sudah mati," kata si petugas.https://www.youtube.com/watch?v=zsqqgPuxZ9M&feature=emb_titleKementerian kesehatan di Region Kemerovo kemudian membenarkan kejadian itu, sekaligus memberikan konfirmasi atas videonya.Media lokal mengabarkan Oleg Evsa, kepala departemen setempat dipecat oleh Gubernur Kemerovo Sergey Tsivilev, yang juga menderita Covid-19. Dalam rilis yang disampaikan pemerintah, terdapat kenaikan kasus positif corona dalam tiga pekan terakhir, dan berdampak pada jumlah korban meninggal."Dikarenakan terjadi penundaan dalam penyerahan jenazah, maka sekitar 50 mayat terpaksa disimpan di sana," jelas kementerian kesehatan Kemerovo.Pemerintah setempat menerangkan banyak kerabat yang tidak bisa mengambil jenazah anggota keluarga mereka karena terinfeksi Covid-19. Ruangan di rumah duka itu kini dipenuhi tumpukan jenazah korban Covid-19, dengan lokasinya di Novokuznetsk, sekitar 482 km dari perbatasan Kazakhstan.Tayangan itu terjadi di tengah gelombang kedua virus corona yang melanda Rusia, di mana mereka mencatatkan 17.347 kasus baru pada Senin (26/10/2020).Seperti diberitakan Daily Mail , total kasus penularan virus bernama resmi SARS-Cov-2 itu sudah mencapai 1.531.224 orang. Kremlin juga melaporkan 219 korban meninggal corona, di mana statistik harian itu merupakan yang terendah dalam satu pekan terakhir.Diduga mereka masih belum melaporkan kematian lain dengan jumlah kematian sebenarnya jauh lebih tinggi hingga tiga kali lipat. Selain di Novokuznetsk, insiden karena virus corona terjadi di Rostov-on-Don, di mana 13 pasien meninggal karena persediaan oksigen habis di Rumah Sakit Nomor 20.Dokter Artur Toporov menulis surat kepada Presiden Vladimir Putin, yang isinya mengungkapkan mereka sudah memohon didatangkan stok oksigen, tapi tak ada jawaban, Toporov kemudian mengeklaim direktur rumah sakit langsung menyingkirkan barang bukti begitu detektif tiba guna melakukan penyelidikan.
Daily Mail