Irisan kol dan kucai pelengkap Mie Ongklok. Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Kemudian campurannya adalah kol dan daun kucai. Kata penjualnya, daun kucai itu punya aroma yang bikin sedap. Mirip rumput kecil tapi beraroma kayak daun bawang.Dan yang benar-benar jadi ciri khas mie ongklok adalah saus tapioka. Warnanya coklat dan kental. Sausnya sudah dibumbui dengan garam dan bawang. Mirip-mirip saus lunpia kalau di Semarang.[caption id="attachment_392104" align="alignnone" width="900"]
Sate daging sapi menemani nikmatnya menyantap Mie Ongklok. Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Setelah mie dan sayur dimasukkan ke dalam saringan bambu, lalu dicelupkan ke air mendidih. Diangkat dicelupin lagi berkali-kali. Itu yang namanya diongklok tadi. Setelah cukup, lalu dituang ke mangkok. Diatasnya dikasih irisan tahu lalu diguyur saus tapioka. Siap dihidangkan.[caption id="attachment_392099" align="alignnone" width="900"]
Tempe kemul atau tempe goreng tepung dan Geblek atau aci bumbu goreng sebagai teman makan Mie Ongklok. Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Di meja disediakan Geblek, gorengan dari aci berbumbu. Mirip cireng tapi ini pakai campuran daun bawang. Tinggal ambil buat lauk tambahan. Kalau lauk utama adalah sate sapi. Jadi menikmatinya selang seling, habis sesendok dua sendok mi, diselingi makan sate.Harga mi ongkok sangat terjangkau di kantong kebanyakan. Ada yang 10 ribu, ada yang 12 ribu tergantung warung masing-masing. Itu mi ongklok aja ya. Kalau geblek dan sate sapi tinggal itung aja lagi berapa yang dimakan.[caption id="attachment_392103" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Mi ongklok memang kuliner yang mesti dicoba saat ke Wonosobo, khususnya sehabis pulang dari jalan-jalan ke Dieng. Di tengah dinginnya udara, menyantap mi ongklok yang hangat, benar-benar klop!
Baca Juga :