Onde-Onde Kenyal Mbah Nyol Inovasi Milenial Jajanan Ndeso

Onde-Onde Kenyal Mbah Nyol Inovasi Milenial Jajanan Ndeso
Onde-Onde Kenyal Mbah Nyol Inovasi Milenial Jajanan Ndeso (Foto : )
Onde-Onde Mbah Nyol terkenal di Semarang. Teksturnya kenyal, warnanya aneka rupa pun cita rasanya lima varian. Wajib dicoba!
Piknik rasanya kurang lengkap kalau tak mencicipi kuliner tradisional. Pernah dengar onde-onde? Kalau orang Jawa pasti lah. Ini jajan pasar yang sampai saat ini masih eksis. Onde-onde terbuat dari tepung ketan yang dibentuk bulat dan didalamnya berisi kacang hijau. Kulit luarnya ditaburi biji wijen. Jenis onde-onde itu banyak. Ada jenis gelek yang terbuat dari tepung terigu dan tidak berisi, digoreng dengan taburan wijen. Ada lagi onde-onde yang bentuknya kecil, digoreng layaknya kue kering, bagian tengahnya merekah. Makanya sering pula disebut onde-onde ketawa. [caption id="attachment_392093" align="alignnone" width="900"]Onde-Onde Kenyal Mbah Nyol Inovasi Milenial Jajanan Ndeso Pak Alim alias Mbah Nyol lagi nungguin pembuatan onde-onde. Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] Di Semarang tepatnya di kawasan Puri Anjasmoro ada penjual onde-onde yang boleh dibilang inovatif. Ia menamakannya dengan Onde-onde Mbah Nyol. Unik juga. Disebut Mbah Nyol karena pembuatnya suka melucu atau membanyol. "Hahahaha.... lha orang pada bilang begitu, kalau ngobrol itu katanya saya suka melucu alias mbanyol, trus saya diparabi (dijuluki) Mbah Nyol, ya sudah sekalian buat nama onde-onde saya," jelas Pak Alim (60). [caption id="attachment_392091" align="alignnone" width="1280"]
Onde-Onde Kenyal Mbah Nyol Inovasi Milenial Jajanan Ndeso Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] Onde-onde Mbah Nyol tersedia dalam lima varian. Yaitu rasa original, coklat, pandan, kopi dan keju. Untuk rasa original kulit terasa gurih dan dipadu dengan isi kacang hijau kupas yang manis. Rasa coklat, kulitnya saja yang berasa coklat dalamnya tetap berasa kacang hijau yang legit. Begitu juga yang rasa pandan dan kopi, hanya kulit luarnya yang terasa kopi juga pandan, dalamnya sama berisi kacang hijau kupas yang ditumbuk halus. Kalau untuk rasa keju, kulitnya gurih dan isiannya selain kacang hijau ada tambahan kejunya. Jadi ada perpaduan tekstur kenyal, rasa manis, gurih, dan beraroma susu. Ada juga yang namanya onde-onde sak emplok'an. Artinya sebutir sekali kudapan. Ukurannya kecil untuk sekali masuk mulut. "Lha ini, sekali makan masuk tanpa perlu digigit sebagian, sak emplok'an itu istilah orang semarang," tambahnya. Monggo, ditengok bagaimana onde-onde dibuat. Bahan utamanya kacang hijau yang sudah dikupas kulitnya. Setelah  direbus dan diberi gula, jadilah adonan. Ini nanti jadi bahan isian onde-onde. Selanjutnya pembuatan kulit. Bahannya dari tepung ketan yang diberi air dan diaduk. Dalam bahasa Jawa disebut nguleni. Setelah kalis lalu dibagi dan ditimbang agar semua onde-onde berukuran sama. Masing-masing diberi campuran untuk variasi rasa. Adonan tepung dipipihkan, ditengahnya diisi adonan kacang hijau. Dibentuk-bentuk begitu rupa hingga jadi bulat. Kemudian digulir-gulirkan pada wijen. "Ya harus digulirkan ya, lha masak suruh nempelin wijen satu-satu, wah repot kalau begitu, hehehehe," katanya enteng. Setiap warna menunjukkan rasa. Coklat muda untuk rasa original, coklat tua untuk rasa coklat, pink untuk rasa keju, kehitaman untuk rasa kopi, dan hijau untuk rasa pandan. Selanjutnya onde-onde ini digoreng dalam minyak yang melimpah sampai matang. [caption id="attachment_392090" align="alignnone" width="900"]Onde-Onde Kenyal Mbah Nyol Inovasi Milenial Jajanan Ndeso Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] Pak Alim alias Mbah Nyol menjual onde-ondenya antara seribu hingga empat ribu rupiah tergantung ukuran, dari yang sak emplok'an hingga yang besar. "Itu harga di sini, kalau beli lewat aplikasi online gak tahu berapa, dicek saja," jelasnya. Onde-onde ini enak dihidangkan bila masih hangat, tetapi tergantung selera juga sih, kalau tidak suka hangat, saat adem  pun tetap lezat. Tapi jangan terlalu lama juga, karena kulitnya mengeras. Pengen? Teguh Joko Sutrisno | Semarang, Jawa Tengah