Ini Dia Eksotika Tempat di Bumi yang Nyaris Tak Pernah Diinjak Manusia

Ini Dia Eksotika Tempat di Bumi yang Nyaris Tak Pernah Diinjak Manusia (Foto Amusing Planet)
Ini Dia Eksotika Tempat di Bumi yang Nyaris Tak Pernah Diinjak Manusia (Foto Amusing Planet) (Foto : )
Kemajuan teknologi di era modern saat ini, memungkinkan setiap orang menciptakan alat yang dapat menjelajahi segala belahan Bumi. Termasuk yang tak pernah diinjak manusia.
Teknologi itu pula yang bisa membuat seolah mereka pernah menginjakkan kakinya di semua seluruh penjuru tersebut. Termasuk tempat yang tidak pernah diinjak manusia sekalipun. Dengan teknologi itu pula terungkap, ternyata masih ada tempat di Bumi yang sangat jarang atau bahkan belum pernah dieskplorasi oleh manusia,. Meski demikian, bisa jadi tempat tersebut juga sangat berbahaya jika dikunjungi. Sehingga hal itu membuat manusia belum dapat mengeksploasinya hingga saat ini. Dikutip dari berbagai sumber, inilah beberapa tempat di Bumi yang belum pernah dikunjungi manusia, di antaranya: 1. Puncak Gunung Muchu Chhish di Pakistan. Muchu Chhish adalah sebuah gunung di Pakistan yang memiliki ketinggian 7.453 meter dan hingga hari ini puncaknya masih belum didaki. Pada tahun 2003, Bhutan telah melarang semua pendakian, tetapi beberapa ekspedisi berhasil mendapatkan izin. Pada tahun 2014, pendaki gunung Inggris, Pete Thompson, mencoba mendaki gunung itu, berharap bisa mencapai puncak. [caption id="attachment_392068" align="aligncenter" width="800"]
Puncak Gunung Muchu Chhish di Pakistan (Foto Rab) Puncak Gunung Muchu Chhish di Pakistan (Foto Rab)[/caption] Thompson diperkirakan harus mendaki 1.453 meter terakhir tanpa tali. Tetapi kehadiran es yang keras menggagalkan rencananya untuk mencapai puncak. Hal itulah yang memaksanya untuk kembali ke ketinggian 6.000 meter. Sebelum upaya Thompson, sebuah tim Spanyol dikabarkan telah berhasil mencapai 6.650 meter. Hal itu tetap menjadi titik tertinggi di gunung yang pernah dicapai siapa pun. Pakistan adalah rumah bagi 108 puncak yang lebih tinggi dari 7.000 meter. Banyak dari puncak ini termasuk dalam pegunungan Karakoram, yang 40 hingga 50 persennya tertutup gletser. Pegunungan ini begitu besar hingga berbatasan dengan Cina, India, Pakistan, bahkan hingga ke Afghanistan dan Tajikistan. Jajaran pegunungan Karakoram juga merupakan salah satu wilayah yang paling aktif secara geologis di dunia. Hal itu disebabkan karena kisaran tersebut diciptakan oleh interaksi lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia. 2. Sekitar 90% Dasar Laut di Bumi Belum Tersentuh. Dasar laut bumi adalah tempat asing yang luas, dimana hampir seluruhnya masih belum dijelajahi oleh manusia. Sementara satelit telah berhasil memetakan hampir 100 persen dasar laut pada resolusi rendah. Lebih dari 80% darinya belum dieksplorasi atau dipetakan pada resolusi yang lebih tinggi. [caption id="attachment_392069" align="aligncenter" width="800"]Sekitar 90% Dasar Laut di Bumi Belum Tersentuh (Foto Innovantion Toronto) Sekitar 90% Dasar Laut di Bumi Belum Tersentuh (Foto Innovantion Toronto)[/caption] Seorang pengembara terkenal James Cameron pernah menjelajahi sebagian dari Lembah Pasifik Utara yang dikenal sebagai Challenger Deep. Dengan kapal selam satu orang, Cameron menjelajahi isi dalam lautan itu. Challenger deep dianggap sebagai titik terdalam di dasar laut Bumi, mencapai kedalaman 10.920 meter. Penyelaman Cameron berhasil mencapai kedalaman yang mengesankan 10.908 meter dan tercatat sebagai rekor dunia. Salah satu alasan utama mengapa begitu banyak dasar laut belum dipetakan adalah karena sulitnya mengembangkan kapal. Kapal tidak bisa bertahan dari tekanan besar dan kondisi yang ada di bagian terdalam dasar laut. Salah satunya seperti di bagian terdalam Palung Mariana mengalami tekanan delapan ton per inci persegi. Kekuatan itu cukup untuk meremukkan tubuh manusia menjadi bubur. Sebelumnya penyelam pertama dilakukan mereka ke Challenger Deep lebih dari 50 tahun yang lalu. Saat itu ada anggapan bahwa dasar laut adalah gurun berlumpur dan tak bernyawa. Tapi kenyataannya justru sebaliknya. Kehidupan berkembang pesat di lautan dan mungkin bila dieskplorasi lebih dalam. Maka akan ditemukan ekstremofil baru dan bentuk kehidupan yang tidak dikenal. Sebuah prospek yang membuat banyak ilmuwan bersemangat. 3. Area Hutan Utara Myanmar. Area Hutan Utara di Myanmar tetap menjadi salah satu kawasan hutan belantara tak terputus terbesar di Asia Selatan. Area membentang melintasi hutan dataran rendah dan lahan basah yang dipenuhi pepohon. Salah satunya pohon jenis konifera (memiliki daun seperti sisik atau berbentuk jarum). Wilayah ini memiliki keanekaragaman hayati terbesar di Asia Selatan, banyak wilayah yang hampir tidak tersentuh oleh penjelajah manusia. [caption id="attachment_392070" align="aligncenter" width="800"]Area Hutan Utara Myanmar (Foto New York Botanical Garden) Area Hutan Utara Myanmar (Foto New York Botanical Garden)[/caption] Diyakini bahwa banyak spesies harimau, gajah dan burung merupakan bagian dari keanekaragaman hayati tersebut. Jantung hutan ini hampir mencapai 13.679 kilometer dan merupakan cagar harimau terbesar di dunia. Terlepas dari kelangkaan relatif kehidupan manusia di hutan, sekitar 1 juta orang tinggal di sekitar perbatasan hutan ini. Ada yang tinggal di pedalaman maupun di pantai (berdekatan dengan hutan tersebut). Meskipun sebagian besar hutan masih berada di bawah peraturan perlindungan lingkungan, banyak dari peraturan tersebut. Hal itu dianggap kadaluwarsa, Bahkan  oleh beberapa ahli dapat menyebabkan bencana bagi masa depan keanekaragaman hayati hutan tersebut. Pelacakan hewan ilegal terus menjadi masalah, China menjadi pemain utama dalam perdagangan hewan eksotis yang diambil dari daerah tersebut. 4. Gurun Namib. Gurun Namib adalah salah satu tempat paling berbahaya bagi kehidupan di Bumi karena cuacanya yang sangat panas dan kondisi gersang. Wilayah tersebut hampir seluruhnya tidak berpenghuni. Saat ini, gurun tersebut dianggap sebagai gurun tertua di dunia. Gurun ini juga terhubung dengan Pantai Skeletal, yang disebut mematikan, dengan pasir putih yang terhampar luas. [caption id="attachment_392071" align="aligncenter" width="800"]Gurun Namib (Foto Amusing Planet) Gurun Namib (Foto Amusing Planet)[/caption] Bangkai kapal dari zaman dulu berserakan di pantainya seolah-olah memperingatkan bahaya yang mungkin ditimbulkan jika dikunjungi. Meski demikian, Gurun Namib dan Pantai Skeletal adalah rumah bagi berbagai satwa liar. Seperti babun, macan tutul, cheetah dan hyena coklat dan tutul. Bahkan ada Kuda nil terlihat dari waktu ke waktu saat mengarungi perairan di Skeletal. 5. Gua Hang Son Doong di Vietnam. Gua Hang Son Doong pertama kali ditemukan pada tahun 1990 oleh seorang petani lokal bernama Ho Khanh. Saat itu Ho Khanh sedang mencari perlindungan dari badai yang lewat di hutan. Ho Khanh memperhatikan bahwa awan dan suara sungai di bawah permukaan yang deras berasal dari lubang besar di batu kapur di hutan. [caption id="attachment_392072" align="aligncenter" width="800"]Gua Hang Son Doong di Vietnam (Foto SonDong Cave in Vietnam) Gua Hang Son Doong di Vietnam (Foto SonDong Cave in Vietnam)[/caption] Dia selamat dari badai tetapi tersesat saat keluar dari hutan dan lokasi gua tersebut diperkirakan telah hilang selama 18 tahun. Untungnya, dia menemukan kembali pintu masuk gua pada tahun 2008 saat berburu. Gua itu sekarang dianggap sebagai salah satu yang terbesar di dunia. Luasnya membentang sepanjang lima kilometer dan mencapai ketinggian 200 meter. Ekspedisi pertama ke gua, yang dipimpin oleh sekelompok penyelam Inggris, tidak dapat memetakan seluruh sistem gua. Hal itu karena kekurangan peralatan yang memadai untuk melanjutkan. Gua ini adalah rumah bagi ekosistem unik yang mengesankan. Salah satunya adalah mutiara batu kapur yang sangat langka. Mutiara ini tersebar di seluruh gua. Gua ini juga menjadi rumah bagi stalagmit terbesar yang pernah ditemukan, berukuran 80 meter yang mengejutkan. Karena ekosistem yang rapuh, maka orang tidak diizinkan memasuki Gua ini dan sebagian besar masih belum dijelajahi. Diperkirakan bahwa gua ini lebih besar dari yang diperkirakan.