Anjas melakukan CT-scan di salah satu rumah sakit untuk mengetahui luka dalam akibat terjatuh Aktor Anjasmara menceritakan penjambretan yang mengakibatkan tulang belakang bengkok sampai terseret 3 meter ketika bersepeda di depan Universitas Katolik Atmajaya kawasan Sudirman, Jakarta Selatan beberapa hari yang lalu.
Anjas tak menyangka peristiwa kriminal yang dialaminya menyasar dirinya saat olahraga pagi dengan bersepeda. Akibat kejadian tersebut dia mengalami luka-luka dan harus mengenakan penyangga leher untuk sementara waktu.
Hal ini dikisahkan Anjasmara secara lengkap kronologi kejadian melalui kanal YouTube STARPRO Indonesia yang sudah dipublikasikan. Suami aktris Dian Nitami ini mengisahkan saat bersepeda melintasi Universitas Katolik Atmajaya, dari arah belakang tiba-tiba saja datang kendaraan bermotor berwarna putih mendekat.
Anjas terkejut salah seseorang pembonceng motor menarik keras kaosnya diduga melihat ponsel miliknya yang ditaruh di kantong belakang. "Salahnya saya taruh handphone di kantung belakang sebelah kanan, jadi agak nongol sedikit (handphonenya)," ujar Anjasmara. Artis kelahiran Blitar, 13 November 1975 ini berusaha melawan memukul salah seorang pelaku. Nahas, Anjas justru terjatuh dan terseret sejauh 3 meter.
Meski ponsel tak hilang namun sejumlah anggota tubuhnya terluka. Akibatnya tulang punggung, bahu dan tengkorak kepala terasa sakit. "Dan memang, area panggul geser, tulang belakang saya jadi agak sedikit bengkok. Kemudian tulang ekor saya jadi masuk, bahu geser, ribs naik. Kemudian belikat geser, lalu leher dan tengkorak saya sakit," terang Anjasmara.
Tak menunggu lama, Anjas melakukan CT-scan di salah satu rumah sakit untuk mengetahui luka dalam akibat terjatuh. Hasilnya, CT-scan baik-baik saja tak ada pendarahan pada otaknya. “Horeee hasil CT Scan-nya amannnn. Cuma harus pakai neck supoort aja dan menetralkan kembali posisi leher,” tulis Anjasmara kutip antvklik di di Instagram, Sabtu (24/10/2020).
Anjas harus menjalani terapi leher karena posisi tulang yang tidak semestinya. meski menjadi korban atas tindak kriminal yang dialami Anjas rupanya enggan melaporkan peristiwa tersebut ke polisi. Menurutnya kesibukan yang padat di luar kota tak memungkinkan untuk hadir meluangkan waktunya. "Enggak (lapor). Aduh saya repot nanti harus bolak -alik ke kantor polisi, saya banyak urusan," ujar Anjasmara.