Dikenal dua jenis rapid test yang digunakan untuk mendeteksi Covid, antigen dan antibodi, apa hubungan keduanya?
Ada dua jenis rapid test yang ada saat ini, yakni tes yang berdasarkan antigen, seperti dilakukan di Korea Selatan dan Malaysia, dan yang berdasarkan antibodi, seperti di Amerika Serikat dan Indonesia saat ini.
Untuk memahaminya, kita harus terlebih dulu memahami hubungan antigen dan antibodi.
“Ketika ada antigen yang masuk ke dalam tubuh kita, dalam hal ini virus SARS-CoV-2, sistem pertahanan tubuh kita akan melawan.” demikian pernyataan Dosen Epidemiologi dan Biostatistik, Departemen Kesehatan Masyarakat, Universitas Padjadjaran, Yulia Sofiatin, seperti dilansir
theconversation, (23/10/2020)
Yulia memberi perumpamaan, jika tubuh kita disamakan dengan sistem pertahanan negara, maka tentara dalam tubuh kita bernama sel darah putih. Ketika serangan musuh semakin hebat, maka makin banyak juga sel darah putih yang dikerahkan.
Tidak semua sel darah putih menjadi tentara yang menyerang. Ada juga yang menjalankan fungsi sebagai mata-mata. Mereka bertugas membuat profil musuh, dalam hal ini profil virus yang akan dilawan. Setelah informasi profil virus terkumpul, akan ada tim khusus yang akan melawan virusnya.
“Tim khusus ini yang disebut sebagai antibodi. Untuk melawan virus, antibodi akan menempel pada antigen sehingga kemampuan virus memasuki sel dan memperbanyak diri dicegah.” jelas Yulia.
Dengan penjelasan tersebut, kita dapat memahami bahwa rapid test antigen adalah tes diagnosis cepat untuk mendeteksi keberadaan antigen yaitu benda asing dalam tubuh.
Dalam kasus ini, antigen yang dimaksud adalah virus SARS-CoV-2. Di dalam alat tes berbasis antigen terdapat antibodi yang dipakai untuk mendeteksi antigen.
Sampel pemeriksaan untuk tes cepat antigen biasanya diambil dari lendir di belakang tenggorok pasien, setelah diproses, akan diteteskan pada alat tes.
“Jika terdapat antigen dalam bahan pemeriksaan maka akan terjadi penempelan dengan antibodi yang tersedia dalam alat tes. Ini artinya hasilnya positif.” kata Yulia.
Yulia melanjutkan, sebaliknya, rapid test antibodi akan mendeteksi apakah ada antibodi dalam sampel darah yang diperiksa. Sampel untuk tes cepat antibodi adalah darah yang diambil dari ujung jari. Dalam alat ini terdapat antigen untuk mendeteksi munculnya antibodi di tubuh pasien.
“Jika pernah terpapar virus, maka akan terjadi pertemuan antara antibodi dalam darah pasien dengan antigen yang sudah ada dalam alat tes ini. Jika memang ada atau pernah terpapar virus, maka hasilnya akan positif." pungkas Yulia.
Memahami Dua Jenis Rapid Test: Antigen dan Antibodi, Apa Hubungannya?
Jumat, 23 Oktober 2020 - 14:36 WIB