Tim Liga 1, Persita Tangerang mengeluhkan soal kepastian bergulirnya kompetisi Liga 1, sehingga mereka fokus untuk menjaga mental para pemain jika seandainya kompetisi diberi lampu hijau oleh pihak kepolisian.
Hingga saat ini belum ada keputusan yang jelas perihal kelanjutan perhelatan kompetisi Liga 1 2020 baik oleh federasi sepak bola Indonesia, PSSI maupun dari operator kompetisi, PT. LIB, sehingga ketidakpastian ini pun berdampak pada kondisi klub sepak bola yang berlaga di kasta tertinggi sepak bola, termasuk Persita.Manajer Tim Persita, I Nyoman Suryanthara mengaku sekarang ini hanya bisa berharap ada jaminan mengenai kelanjutan kompetisi, baik dari PSSI maupun LIB.“Kemarin meeting kan keputusannya ternyata federasi juga belum bisa kasih jaminan bahwa kompetisi ini bisa dimulai bulan apa. Tentu dengan pilihan dimulai November, Desember atau Januari 2021, itu pun memberikan ketidakpastian pada klub-klub semua.""Kami harapkan dalam waktu dekat ini PSSI maupun LIB bisa memberikan keputusan yang ada jaminannya. Kita sama-sama tahu bahwa di bulan Desember ini ada Pilkada, jadi saya harap PSSI bisa memberikan jaminan kompetisi bisa dimulai,” ungkap Nyoman.Nyoman mengaku bahwa penundaan Liga 1, akan berdampak pada banyak aspek tak hanya jadwal pertandingan dan persiapan internal tim, namun juga menggangu mental serta konsentrasi pemain.“Ya tentu dampak yang negatifnya masalah mental pemain, Kita di manajemen juga berpikir keras bagaimana caranya kita menjaga mental pemain dan asa-asa mereka, asa kita semua, bahwa kompetisi ini, khususnya tahun ini bisa diselenggarakan dengan baik. ""Apapun nanti keputusan federasi, kita apresiasi pasti. Selama ini juga federasi sudah bekerja keras, mencoba bagaimana caranya supaya liga ini bisa dimulai. Tapi kita harus berpikir jernih juga. Kalaupun liga tidak bisa dimulai, pemain dan pelatih juga bisa kita
maintain mereka dengan baik terutama kondisi dan mental mereka semua,” tambahnya lagi.Sebenarnya Persita sudah jauh-jauh hari melakukan persiapan jelang bergulirnya kompetisi kembali usai break 3 bulan di masa awal merebaknya pandemi COVID-19.“Kalau bicara kecewa, ini kita sudah tujuh bulan terombang-ambing tanpa ada keputusan. Sekarang sudah mendekati akhir tahun, ya akhirnya mesti legowo
Baca Juga :