Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Kalau gaya ekstrim sih banyak. Bisa naik perahu jukung ke tengah, ngumpet di tengah enceng gondok, nyemplung ke rawa yang dangkal, atau nginap semalaman di tengah rawa. Nginap di tengah rawa? Yoooiii ...[caption id="attachment_390327" align="alignnone" width="900"]
Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Mancing paling moderat itu di karamba pemancingan. Ibarat bagi yang pertama pegang joran, sambil merem pun bisa. Tinggal pinjam, lempar umpan instan, kemakan, tariiik maaang. Dapet. Tapi ikannya ya itu-itu saja, ikan mas atau nila."Kita sediakan joran untuk disewa sekalian umpannya itu Rp5 ribu, yang sewa biasanya wisatawan. Untuk hiburan saja," kata Pak Wandi, penyedia sewa pancing dan perahu. Baca juga: Pecel Belut Khas Rawa Pening, Kuliner Gurih Kaya Protein
Kalau di tepi rawa atau pinggiran rel beda lagi. Butuh senar panjang jika air sedang surut. Jenis ikannya campuran, antara ikan asli rawa dan ikan tebaran, atau ikan yang lepas dari karamba. Paling banyak mujair.Agak tengah dikit naik perahu jukung, ikan habitat asli rawa mulai banyak. Yang begini pemancing suka blusukan ke di tengah rerimbunan gulma enceng gondok. Ikan sok ngumpet di situ cari makan juga. Jenisnya ada wader dan betutu.[caption id="attachment_390332" align="alignnone" width="900"] Pemancing gaya ekstrim berangkat malam menginap di tengah rawa. Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Yang paling menantang tentu menginap semalaman di tengah rawa. Biasanya pemancing rombongan. Ya pasti lah. Kalau malam-malam sendirian di tengah rawa bahaya kalau ada apa-apa. Dan kata orang sini, ada
Baca Juga :