Kepri mengajukan pembukaan akses wisatawan mancanegera di Batam dan Bintan. Setidaknya, Pelabuhan Internasional Batam Centre, Harbour Bay Nongsa Pura dan Lagoi.
Pelabuhan itu dinilai siap buka di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Sehingga, pembukaan akses, diminta tidak hanya untuk pebisnis dan delegasi pemerintahan.Harapan itu disampaikan Pjs Gubernur Kepri, Bahtiar Baharuddin, Selasa (20/10), saat meninjau pelabuhan Nongsa Pura, Nongsa, Batam. Ikut serta pada kesempatan itu, Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budan, Pjs Wako Batam, Syamsul Bahrum dan lainnya.Selain Nongsa Pura, Bahtiar, Kapolda dan rombongan juga meninjau Bandar Udara Hang Nadim dan Pelabuhan Internasional Sekupang.[caption id="attachment_389811" align="aligncenter" width="900"] Bersama Kapolda Tinjau Nongsa Pura, Hang Nadim, Pelabuhan Sekupang (Foto Istimewa)[/caption]"Saya pikir, daerah ini siap menyambut kebijakan pemerintah pusat, untuk membuka akses. Bukan hanya bisnis to bisnis, institusi atau diplomat," kata Bahtiar.Pihaknya diakui, mendorong agar akses tidak hanya dibuka terbatas untuk bisnis dan pemerintah. Namun juga wisatawan dari Singapura. Namun masih terbatas dan belum masuk sampai ke masyarakat umum."Jadi kami sekarang, justru mendorong dorongan yang lebih luas. Tapi mungkin skalanya tidak terlalu besar. Tapi bagaimana daerah ini juga (hidupkan) daerah wisata," harapnya.Diingatkan, saat ini Batam membutuhkan dukungan untuk menghidupkan pariwisata. Ketika daerah Kepri terkunci dari perdagangan dan pariwisata, maka ekonomi nasional juga terdampak."Karena hasil ekonomi dari kawasan ini berkontribusi besar terhadap pemasukan APBN. Kontribusi daerah kami (Kepri) terhadap PDRB Rp40 triliun. Terbesar setelah Jakarta," imbuhnya.Diakui, ketika akses ke Batam dibatasi, maka dampaknya tidak hanya kepada pemerintah, namun masyarakat. "Sehingga tidak hanya berkontribusi masyarakat, namun juga pendapatan negara," bebernya.Demikian, jika akses wisatawan dibuka, maka kewajiban pemerintah untuk menjalankan protokol kesehatan. Pihaknya juga dijanjikan akan patuh dan menyesuaikan aturan sesuai protokol kesehatan."Kalau kita buka, kita akan buka berdasarkan protkes yang tinggi. Kami datang ke sini mengamankan kebijakan ke sini," janjinya.Saat ditanya terkait usulan ke pemerintah pusat, Bahtiar mengaku sudah mengajukan. Pada 16 Oktober 2020 dia sudah membuat surat tertulis kepada menteri-menteri terkait."Kami sudah menyediakan lab PCR mobile di Tanjungpinang. Kita juga sudah koordinasi dengan BP Batam dan akan membantu nanti pengecekan kesehatan wisman," ujar Bahtiar.Bahkan, mereka siap untuk mengikuti aturan, setiap wisatawan yang datang dan keluar, melakukan pemeriksaan kesehatan melalui swab. Dimana, hasil test akan selesai dalam 4 sampai 5 jam."Rumah Sakit Provinsi, Kota dan pengelola kawasan wisata, menyiapkan alat-alat yang cukup. Pada prinsipnya, kecepatan pelayanan penting," kata Dirjen Polpum Kemendagri ini.Kemudian, dijanjikan semua pihak terkait keamanan, kesehatan hingga terkait perjalanan keluar negeri akan terlibat. Karena itu, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), melakukan pengecekan ke Nongsa."Dari pengecekan, dinilai terlihat kesiapan Nongsa menerapkan protokol kesehatan. Tugas kami memastikan seluruh syarat dibukanya kembali pintu masuk dan keluar di Provinsi Kepri memenuhui persyaratan," kata lelaki kelahiran Bone ini.Diakui, pihaknya siap mengamankan kebijakan pemerintah pusat. Mereka juga siap menentukan orang-orang yang bertugas disetiap pelabuhan. Termaksud yang ditempat kawasan wisata."Kami juga siap diaudit oleh pemerintah Singapura. Pengusaha juga sudah berkomitmen untuk menjaga pelabuhan. Hanya orang tertentu yang bisa masuk," tegasnya.
Baca Juga :