Sejumlah peneliti telah mengidentifikasi bahwa virus corona diam-diam bermutasi. Kondisi inilah yang membuat situasi pandemi Covid-19 saat ini menjadi sulit dikendalikan.
Tim peneliti di Duke University telah mengidentifikasi sejumlah mutasi ‘diam-diam’ pada sekitar 30.000 huruf kode genetik virus corona. Mutasi tersebut ternyata membantu virus ini berkembang setelah melompat dari hewan ke manusia.Dikutip dari Science Daily , Senin (19/10/2020), peneliti menduga, kemungkinan hal itu yang membuat virus corona baru menjadi pandemi global yang sulit untuk dihentikan.Dalam studi yang telah diterbitkan di jurnal
PeerJ , 16 Oktober lalu, perubahan halus yang terjadi melibatkan bagaimana virus dapat melipatgandakan molekul RNA di dalam sel manusia.Para peneliti menggunakan metode statistik yang dikembangkan untuk mengidentifikasi perubahan adaftif yang muncul dalam genom virus ini pada manusia. Akan tetapi, peneliti tidak menemukan adanya kaitan erat virus corona yang ditemukan pada kelelawar dan trenggiling, dua hewan yang disebut sebagai reservoir virus tersebut.“Kami mencoba mencari ahu apa yang mebuat virus ini begitu unik,” kata penulis utama Alejandro Berrio, seorang rekan postdoctoral di laboratorium ahli biologi Greg Wray di Duke.Pada penelitian sebelumnya, terdeteksi sidik jari positif dalam gen yang mengkode protein spike, bagian penancap pada permukaan virus corona yang berperan penting dalam menginfeksi sel-sel baru.Studi baru lainnya juga menandai mutasi yang mengubah protein spike, yang menunjukkan bahwa strain virus yang membawa mutasi ini lebih mungkin berkembang. Namun, dengan pendekatan yang dilakukan Berrio dan Wray, serta penelitian lainnya.Valerie Gartner juga telah megidentifikasi penyebab tambahan yang gagal terdeteksi pada studi sebelumnya. Mereka melaporkan bahwa virus corona diam-diam bermutasi dan ini teridentifikasi pada wilayah lain dari genom SARS-CoV-2 yang dijuluki Nsp4 dan Nsp16.Mutasi tersebut tampaknya telah membuat virus ini memiliki keunggulan biologis atas galur sebelumnya tanpa mengubah protein yang mereka kodekan. Alih-alih memengaruhi protein, kata Berrio, perubahan itu kemungkinan besar telah memengaruhi bagaimana materi genetik virus yang tersusun atas RNA, berlipat ganda menjadi bentuk dan fungsi 3D di dalam sel manusia.Ia menjelaskan perubahan dalam struktur RNA ini mungkin yang membedakan virus penyebab Covid-19 pada manusia dari virus corona lainnya yang masih belum diketahui. Kendati demikian, mutasi tersebut telah berkontribusi pada kemampuan virus untuk menyebar, bahkan sebelum orang tahu mereka telah terinfeksi.Kondisi inilah yang membuat situasi pandemi Covid-19 saat ini menjadi sulit dikendalikan, dibandingkan dengan wabah virus corona SARS tahun 2003 silam.
Virus Corona Diam-diam Bermutasi, Bagaimana Menghentikan Penyebarannya?
Senin, 19 Oktober 2020 - 08:49 WIB