Pasar Noceng diserbu ratusan warga yang memburu sembako serba Rp2000 di Rawa Lumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat. Pasar Noceng ini diadakan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Ratusan warga yang didominasi ibu-ibu antre sejak subuh untuk mendapat nomor antrean yang digunakan untuk berbelanja di Pasar Noceng. Pasar murah ini berlokasi di Perumahan Pondok Hijau Permai, Rawa Lumbu, Kota Bekasi.
[caption id="attachment_388998" align="alignnone" width="900"] Foto: Kurnia Dwi Hapsari | ANTV[/caption]
Digagas oleh Teguh WS sejak 20 Juni 2020 lalu. Teguh WS, alumnus Universitas Gadjah Mada ini mengatakan pasar ini sengaja didirikan untuk membantu ketahanan pangan masyarakat yang terdampak pandemi.
[caption id="attachment_389004" align="alignnone" width="900"]
Foto: Kurnia Dwi Hapsari | ANTV[/caption]
Setiap kali buka, kupon yang disediakan sebanyak 150 kuota paket sembako atau 900 item. Satu kupon hanya bisa untuk belanja enam item barang dengan kewajiban membeli dua item sayur.
[caption id="attachment_388999" align="alignnone" width="900"] Foto: Kurnia Dwi Hapsari | ANTV[/caption]
Nantinya saat berbelanja, setiap pemegang kupon boleh membeli beberapa jenis sembako mulai dari sayuran, daging maupun buah dengan harga hanya Rp2000 per item.
[caption id="attachment_389002" align="alignnone" width="900"] Foto: Kurnia Dwi Hapsari | ANTV[/caption]
Di sini, di Pasar Noceng, warga harus tetap menjalankan protokol kesehatan mulai dari menggunakan masker, berjaga jarak dan periksa suhu tubuhnya.
[caption id="attachment_389001" align="alignnone" width="900"] Foto: Kurnia Dwi Hapsari | ANTV[/caption]
Cahyani, salah seorang warga mengaku terbantu dengan adanya pasar serba dua ribu rupiah ini. Pasalnya hanya dengan mengeluarkan uang sekitar 12 ribu rupiah saja, ia sudah bisa mendapatkan sayur, buah, mie instan dan sembako lainnya dengan kualitas baik.
[caption id="attachment_388997" align="alignnone" width="900"] Foto: Kurnia Dwi Hapsari | ANTV[/caption]
Pasar Noceng dibuka setiap tiga hari sekali.
Dahulunya Pasar Noceng ini bernama KAGAMA Cantelan. Karena dahulu bekerjasama dengan Kagama Fair. Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada.
Terima kasih kepada para donatur yang memberi subsidi bahan pokok untuk terwujudnya Pasar Noceng ini.
Kurnia Dwi Hapsari | Bekasi, Jawa Barat
Baca Juga :