Sebagian orang merasakan tubuhnya menjadi lelah setelah minum kopi karena kandungan kafein di dalam kopi memblokir reseptor adenosin di otak.
Kafein yang terdapat di dalam kopi merupakan stimulan yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Kebiasaan minum kopi sering dilakukan banyak orang untuk meningkatkan energi dan konsentrasi. Meski begitu, efeknya akan berbeda pada setiap orang, bahkan jika jumlah kafein yang dikonsumsi sama.Sebagian orang misalnya, dapat minum beberapa cangkir kopi di siang hari dan hanya merasakan sedikit efek. Sedangkan beberapa orang lainnya mungkin langsung mengalami efek samping setelah mengonsumsi satu cangkir kopi.Dilansir dari Medical News , menurut Food and Drug Administration (FDA) secangkir kopi rata-rata 8 ons atau 25 mililiter mengandung sekitar 80-100 miligram (mg) kafein.Kafein dalam kopi terkadang pengaruhnya terhadap tubuh bisa menyebabkan kelelahan setelah efek kafein hilang. Alasan mengapa minum kopi dapat membuat sesorang justru merasa lelah adalah karena kafein memblokir resptor adenosin di otak.Adenosin adalah zat kimia otak yang mempengaruhi siklus tidur-bangun, sehingga kadar adenosin meningkat selama jam bangun dan menurun selama tidur. Untuk memperlambat aktivitas otak sebagai persiapan untuk tidur, molekul adenosin mengikat reseptor khusus di otak. Namun, kafein mencegah hal ini terjadi dengan mengikat reseptor adenosin.Tubuh bisa langsung merasakan efek dari kafein, karena tubuh dengan cepat menyerap kafein. Kemudian tingkat lelah seseorang bisa berbeda, karena adanya orang yang telah membangun toleransi terhadap kafein.Biasanya hal ini disebabkan karena orang tersebut terbiasa mengonsumsi kafein secara teratur. Sehingga, tubuh akan memproduksi lebih banyak reseptor adenosin untuk melawan efek dari konsumsi kafein yang sering. Begitulah cara kafein memblokir reseptor adenosin.Alasan lain tubuh menjadi lelah adalah karena adanya kafein yang dapat meningkatkan kadar gula darah, karena senyawa dalam kopi bisa meningkatkan metabolisme glukosa dan mengurangi risiko diabetes tipe 2. Tetapi, efek kopi pada kadar gula darah masih menjadi kontroversi bagi para peneliti hingga saat ini.
Baca Juga :