Indonesia telah mendapat komitmen penyediaan vaksin dari Cina melalui Sinovac serta Cansino, UEA melalui G42 yang bekerja sama dengan Sinopharm, dan Inggris melalui AstraZeneca.
Indonesia disebut masuk dalam program COVID-19 Vaccines Global Acces Facility (COVAX). Salah satu fungsi dari aliansi COVAX ini akan memastikan mendapatkan akses terhadap vaksin. Mengingat banyak dari negara maju yang berlomba untuk mendapatkan vaksin."COVAX, platofrm kandidat vaksin yang disecure 92 negara mendapatkan akses yang sama terhadap vaksin. Karena semua negara maju berlomba-lomba melakukan lobby langsung untuk dapatkan vaksin karena sedikit kandidatnya manufacture juga punya keterbatasan untuk memproduksi global saat ini rebutan," kata Spesialis Komunikasi Perubahan Perilaku UNICEF, Rizky Ika Syafitri dalam Polemkk Trijaya 'Yakin Dengan Vaksin', Sabtu (17/10/2020).Menurut dia Indonesia yang tergabung dalam COVAX dikategorikan sebagai Advance Market Committe (AMC). Sehingga mendapat jaminan vaksin untuk 20 persen dari total populasi Indonesia."Artinya nanti dipastikan dapatkan 20 persen dari polulasi yang berisiko. 3 persen nakes, 17 high risk, komorbid dan lansia. Ini disecure dulu karena tidak mungkin dalam waktu dekat kita mencukupi 80 persen coverage utk mengejar herd imunity. Ini dilakukan bertahap, ketersediaan vaksin tidak bisa mencukupi langsung dalam cepat," ujarnya.Maka kata dia untuk menunggu vaksin tersebut, penting bagi masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Seperti menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan.Saat ini kandidat vaksin dari Sinovac serta Cansino, G42 (Sinopharm), dan AstraZeneca tengah menjalani uji klinis tahap ketiga. Adapun uji klinis kandidat vaksin dari Sinovac salah satunya dilakukan di Bandung, Jawa Barat
Baca Juga :