Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD bantah pemerintah pernah menuding Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai dalang demo tolak UU Cipta Kerja.
Menko Polhukam Mahfud MD angkat bicara soal dalang demonstrasi yang menolak UU Cipta Kerja.
Menurutnya, pemerintah tidak pernah menuding Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau Ketua Umum Partai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai dalang demonstrasi demo UU Cipta Kerja.
Hal tersebut disampaikan Mahfud lewat akun Twitternya, Rabu (14/10/2020) pagi, menanggapi cuitan politisi Partai Demokrat Andi Arief.
"Klarifikasi macam apa yang diminta Mas Andi Arief? Tak seorang pun di antara kami pernah bilang Pak SBY atau AHY sebagai dalang atau membiayai unjuk rasa. Sebaliknya, tolong diklarifikasi kapan kami bilang begitu. Kalau ada nanti kami selesaikan. Itu kan hanya di medsos-medsos yang tak jelas," cuit Mahfud MD.
Sebelumnya Andi Arief meminta pemerintah mengklarifikasi tentang siapa yang dimaksud penunggang aksi penolakan UU Cipta Kerja.
"Pak Airlangga Hartarto, Pak Luhut Panjaitan dan Pak Prof Mahfud MD dan BIN, diminta Pak SBY untuk menjelaskan ke publik soal penunggang aksi Omnibus law jika ada. Agar pemerintah tidak dianggap membuat hoak ke masyarakat," cuit Andi Arief, Senin (12/10/2020).
Hal tersebut diungkapkan Andi untuk merespon pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tentang dalang demonstrasi UU Cipta Kerja.
Dalam sebuah wawancara televisi beberapa hari lalu, Airlangga menyebut pemerintah tahu siapa yang menggerakkan dan membiayai demonstrasi.
SBY Angkat Bicara
SBY yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo juga membantah sebagai dalang demonstrasi menolak UU Cipta Kerja yang berujung rusuh. Lewat akun Facebooknya, SBY menyebut semua tudingan tersebut merupakan fitnah yang tidak bertanggungjawab. "Begini. Saya ini orang tua ya, pernah berjuang sebagai prajurit 30 tahun, pernah juga berada di pemerintahan 15 tahun, juga mengertilah pemerintahan itu menghadapi banyak masalah dan masalah itu harus dipecahkan." "Saya juga dulu begitu. Jadi kalau tiba-tiba kemarin saya dituduh seperti itu ndak baik, ndak baik kalau negeri kita makin subur fitnah, hoaks, tuduhan-tuduhan tidak berdasar," tegas SBY. Karena itu ia meminta aksi saling fitnah sesama anak bangsa harus dihentikan. "Kalau kita senang dan suka memfitnah, senang mempermainkan kebenaran, sama dengan mempermainkan Tuhan," katanya lagi. Sejauh ini polisi sudah menangkap delapan petinggi dan anggota Koalisi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) terkait demonstrasi UU Cipta Kerja. Empat orang ditangkap di Medan dan empat lainnya ditangkap di Jakarta.Berita terkait:
Polisi tangkap delapan petinggi dan anggota KAMI, ini daftarnyaBaca Juga :