KROSCEK: Vladimir Putin dan Jokowi Bahas Omnibus Law

fi
fi (Foto : )
Muncul di media sosial sebuah foto yang menyebut Vladimir Putin dan Jokowi membahas Omnibus Law.
Beredar di media jejaring sosial
Facebook, pada 12 Oktober 2020, sebuah foto yang diposting oleh akun bernama Helmi Rabu. Foto yang merupakan unggahan ulang dari akun bernama Affandi Ahmad ini, memperlihatkan Presiden Jokowi tengah duduk berdua dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam foto terdapat beberapa caption seolah menjelaskan sebuah perbincangan diantara kedua pemimpin negara ini. Berikut caption yang dimaksud: “DENGER2 SAMPEYAN KASIH TARGET 100 HARI DPR BAHAS RUU SETEBAL 1000 HALAMAN, GIMANA CARANYA?YO NDAK TAU, SAYA JUGA BELUM BACA” [caption id="attachment_386929" align="alignnone" width="493"] Postingan akun Helmi Rabu (Screenshot Facebook)[/caption] Foto menyiratkan, Jokowi dan Vladimir Putin duduk berdua membahas Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law, yang sedang ramai jadi sorotan. Putin mempertanyakan cara Jokowi membahas RUU Ciptaker setebal 1.000 halaman dengan cepat. Dalam narasi tersebut, Jokowi mengaku belum membaca draft tersebut. Lantas benarkah mereka sedang membahas RUU Ciptaker? Berikut krosceknya. Kroscek ANTVklik, penelusuran foto yang digunakan, berdasar pencarian Google images, diperoleh hasil yang identik dengan foto yang diunggah menuju ke akun kanal YouTube @Presiden Joko Widodo, berjudul “Presiden Jokowi di Rusia”, yang diunggah Presiden Jokowi pada 6 Juni 2016. [caption id="attachment_386922" align="alignnone" width="1604"] Kroscek dan penelusuran (Screenshot Google)[/caption] Deskripsi tayangan menjelaskan, Pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Putin dalam pertemuan bilateral Indonesia-Rusia, 18 Mei 2016; dan KTT ASEAN-Rusia, 19-20 Mei 2016. [caption id="attachment_386926" align="alignnone" width="500"] Video Presiden Jokowi di Rusia. (Screenshot YouTube/@Presiden Joko Widodo)[/caption] Jadi faktanya foto yang diunggah di Facebook, merupakan foto hasil jepretan Tim Komunikasi Kepresidenan, yang mengabadikan pertemuan Jokowi dan Putin sebelum penyelenggaraan KTT ASEAN-Rusia Summit pada 2016 jauh sebelum RUU Ciptaker Omnibus Law diusulkan dan dibahas. [caption id="attachment_386923" align="alignnone" width="995"] Kroscek dan penelusuran. (Screenshot Facebook,YouTube)[/caption] Seperti dikutip laman setkab.go.id, Direktur Kawasan Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Witjaksono Adji mengemukakan, Presiden Jokowi akan terbang ke Sochi, Rusia, pada 18 Mei, setelah berkunjung ke Korsel. “Presiden akan langsung bertemu bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin,” kata Witjaksono di Jakarta, Kamis (12/5). [caption id="attachment_386939" align="alignnone" width="500"] Artikel kunjungan Jokowi ke Rusia. (Screenshot setkab.go.id)[/caption] Menurut Witjaksono, ini merupakan kunjungan pertama Presiden Jokowi ke Rusia yang merupakan mitra penting bagi Indonesia. Sebelumnya, Presiden Indonesia terakhir yang berkunjung ke negara tersebut adalah Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2006 lalu. Dalam pertemuan bilateral itu, menurut Direktur Kawasan Eropa Tengah dan Timur Kemlu itu, Presiden Jokowi dan Presiden Putin akan membahas berbagai isu bilateral, regional maupun global. “Untuk bilateral, hal-hal yang akan dibahas berkisar pada masalah ekonomi, salah satunya upaya perluasan akses pasar bagi produk-produk unggulan Indonesia,” ungkap Witjaksono. Selain itu, Presiden Putin dan Presiden Jokowi akan membahas peningkatan investasi Rusia di Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur dan energi. Kedua Presiden juga akan membahas kerja sama pertahanan dan keamanan antara kedua negara. “Hasil yang akan dicapai adalah kerja sama perjanjian di bidang pertahanan, dan ada komunike bersama untuk penanganan IUU Fishing (penangkapan ikan secara ilegal) dan MoU (nota kesepahaman) di bidang Kearsipan,” ungkap Witjaksono. Witjaksono menjelaskan, tujuan utama kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Rusia juga adalah untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)  Peringatan 20 tahun Kerja Sama ASEAN-Rusia, yang akan berlangsung di Sochi pada 19-20 Mei 2016. Ia menyebutkan, ASEAN dan Rusia memulai hubungan dialog informal pada 1991 dan meningkatkannya menjadi hubungan formal kerja sama kemitraan ASEAN-Rusia pada 1996. (ANT/ES) Sumber: https://setkab.go.id/18-20-mei-kunjungi-rusia-presiden-jokowi-akan-bertemu-presiden-putin/ Jadi berdasarkan kroscek ANTVklik, dapat disimpulkan klaim yang menyebut Vladimir Putin dan Jokowi Bahas Omnibus Law adalah tidak benar alias hoaks. Mengacu jenis hoaks dari First Draft, Informasi ini termasuk kategori misleading content atau konten yang menyesatkan. Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya. Dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi