Ratusan
mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) berunjuk rasa di depan kampus mereka di Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Senin (12/10/2020) siang. Mereka memprotes penganiayaan oleh aparat kepolisian terhadap salah satu dosen UMI. Mahasiswa yang didominasi dari Fakultas Hukum UMI Makassar, berunjuk rasa dengan memblokade satu jalur di depan kampus. Mahasiswa berorasi secara bergantian di atas mobil kontainer. Selain itu mereka jgua membentangkan sejumlah spanduk dan poster kecaman hingga membakar ban bekas.Spanduk tuntutan mahasiswa bertuliskan "Copot Kapolda dan Kapolrestabes Makassar" serta "Aliansi 040 HUKUM UMI Menolak Omnibus Law dan Mengecam Tindakan Represif Aparat Kepolisian".Hingga jelang sore, rratusan mahasiswa masih berunjuk rasa tanpa pengawalan aparat kepolisian berseragam.Sebelumnya AM, seorang dosen UMI sebelumnya mengaku menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh aparat kepolisian saat terjadi demo UU Omnibus Law di Makassar pada Kamis, 8 Oktober 2020.AM menjelaskan sebelum kejadian nahas menimpanya, saat itu dia hanya sedang mencari makanan dan bermaksud hendak mencetak beberapa dokumen di sekitar Jalan Urip Sumoharjo-Flyover. Lokasi itu dijadikan sebagai salah satu pusat unjuk rasa. AM saat itu berada di depan sebuah minimarket yang berada tak jauh dari warung penjual bakso.Dia terus berdiri di situ hingga terjadi penembakan gas air mata yang spontan membuatnya menghindar. Tanpa dia sadari, rupanya kondisi pada saat itu massa sudah dikepung. AM yang merasa tidak bersalah memilih untuk tidak berlari. Namun dia bersama penjual bakso dan seorang tukang parkir tetap berusaha menghindari gas air mata."Tiba-tiba datang sekitar 20 orang oknum aparat kepolisian. Saya saat itu sampaikan bahwa saya bukan bagian dari massa aksi. Saya keluarkan KTP saya, tapi tidak juga diindahkan," kata AM, saat konferensi pers di Kantor Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Sulsel, Minggu, 11 Oktober 2020. Muhammad Noer | Makassar, Sulsel
Ratusan Mahasiswa Demo, Protes Penangkapan dan Penganiayaan Dosen UMI
Selasa, 13 Oktober 2020 - 02:43 WIB