Aksi demonstrasi menolak Omnibus Law di Gedung DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (8/10/2020), berakhir ricuh. Tiga wartawan babak belur menjadi korban, saat meliput aksi demo itu.
Selain merusak bangunan di lokasi tersebut, massa demonstran juga merusak sejumlah kendaraan yang ada.Sedangkan naas yang menimpa 3 wartawan itu, membuat mereka mengalami luka memar dan lebam.Selain itu alat pendukung kerja seperti kamera dan handycam juga rusak karena lemparan batu maupun pukulan dari demonstran.Ketiga wartawan yang menjadi korban saat kericuhan demo di Gedung DPRD DIY adalah Hendra Nurdiansyah, fotografer Antara; Pius Erlangga, fotografer Detik.com; Febian Deri Eka Putra dari JawaPos TV.Hendra mengalami luka di bagian engkel kanan karena lemparan batu saat kericuhan terjadi. Hendra menyebut lukanya didapatnya saat sedang memotret kericuhan."Saya sudah sembunyi di belakang mobil polisi. Batu gede langsung kena engkel," ujar Hendra.Sementara itu Pius Erlangga mengalami luka memar di bagian kaki dan tangan. Selain itu lensa kameranya rusak karena dipukul dengan besi oleh demonstran."Saya lagi motret di dekat ruang komisi B yang dirusak. Terus ada polisi membawa peserta demo. Tahu-tahu temannya yang dibawa polisi mengejar. Saya dipukul pakai besi papan lalu lintas," kata Pius."Dua orang yang mukul. Satu mukul kaki dan tangan saya. Satu lagi mukul kamera saya. Lensanya pecah, enggak bisa dipakai lagi. Dipukul pakai besi sama mereka. Mereka yang nyerang saya pakai seragam SMA dan jaket hitam," ujar Pius.DI tempat terpisah, Febian mengaku mengalami luka di tangan karena lemparan batu demonstran. Selain itu handycam milik Febian pecah dan tak bisa dipakai lagi."Saya lagi merekam. Tahu-tahu ada lemparan batu. Kena handycam saya. Ini tangan saya yang pegang handycam juga memar karena kena batu. Sekarang handycam saya rusak enggak bisa dipakai," kata Febian, seperti dikutip dari VIVA.co.id.
Baca Juga :