Seorang bocah lelaki berusia 11 tahun tewas gantung diri setelah dicela dan dilarang keluarganya untuk bermain game online PlayerUnknown's Battlegrounds atau PUBG secara berlebihan.
Diberitakan Gulf News , Rabu (7/10/2020), bocah yang tak disebutkan namanya itu mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di rumah keluarganya di Provinsi Sharkia, Mesir utara.Jaksa Penuntut Umum Mesir mulai menyelidiki kematian tragis anak tersebut. Investigasi awal menyatakan dia murni bunuh diri.Ini adalah kematian kedua seorang anak dalam seminggu terkait dengan game PUBG di Mesir. Pada 29 September, seorang anak di Port Said, juga meninggal akibat bermain PUBG.Pada kasus di Port Said, pemeriksaan medis mengungkapkan bahwa anak tersebut meninggal karena menderita tekanan darah yang naik tiba-tiba akibat obesitas.Jaksa penuntut umum mengatakan bahwa orang tua anak tersebut mengungkapkan putranya sibuk bermain PUBG sebelum menemui ajalnya.Kematian demi kematian akibat game online tersebut, lembaga keagamaan tertinggi Mesir, Al Azhar, bahkan sampai harus mengeluarkan fatwa bahaya game online terhadap anak pada 2018.Mereka turut menerbitkan fatwa yang melarang anak-anak memainkan game PUBG.Pada 2018, seorang siswa di gubernur Alexandria menikam gurunya hingga tewas, mengklaim bahwa PUBG telah mendorongnya untuk melakukan kejahatan.Siswa, yang saat itu berusia 16 tahun, menunjukkan bahwa membunuh orang adalah salah satu tujuan utama permainan, dan bahwa dia membayangkan dia berada di dalam permainan.Al Azhar menyarankan orang tua untuk memantau anak-anak mereka sepanjang waktu, dan memeriksa aplikasi seluler yang mereka gunakan.Orang tua juga dihimbau untuk mengurangi waktu yang anak-anak mereka habiskan di depan layar, dan mendorong mereka untuk melakukan aktivitas lain seperti olahraga dan belajar.PUBG adalah game online yang bisa dimainkan melalui platforme smartphone maupun komputer yang muncul pada 2017.Idenya didasarkan pada pertempuran online dengan pemain dari berbagai belahan dunia.Permainan telah menyebar luas di sejumlah negara Arab, terutama di kalangan remaja.
Gulf News
Baca Juga :