Gereja Katolik Dedikasikan Mei dan Oktober sebagai "Bulan Maria". Apa Bedanya?

Gereja Katolik Dedikasikan Mei dan Oktober sebagai "Bulan Maria". Apa Bedanya?
Gereja Katolik Dedikasikan Mei dan Oktober sebagai "Bulan Maria". Apa Bedanya? (Foto : )
Gereja Katolik secara tradisi telah mendedikasikan bulan- bulan tertentu untuk devosi tertentu. Bulan Mei dan Oktober sama-sama didedikasikan sebagai devosi untuk Bunda Maria. Namun apa bedanya?
Penentuan bulan Oktober sebagai bulan Rosario, berkaitan dengan peristiwa pertempuran di Lepanto pada tahun 1571. Saat itu negara- negara Eropa diserang kerajaan Ottoman. Jumlah pasukan Turki telah melampaui pasukan Eropa di Spanyol, Genoa dan Venesia. Menghadapi ancaman ini, Don Juan (John) dari Austria, komandan armada Katolik, berdoa rosario memohon pertolongan Bunda Maria. Demikian pula di Vatikan, pada 7 Oktober 1571, Paus Pius V berdoa rosario di basilika Santa Maria Maggiore. Sejak subuh sampai petang, doa rosario tidak berhenti didaraskan di Roma untuk mendoakan pertempuran di Lepanto. Walaupun nampaknya mustahil, namun pada akhirnya pasukan Katolik memenangi perang. Paus Pius V kemudian menetapkan peringatan Rosario dalam Misa di Vatikan setiap tanggal 7 Oktober. Kemudian penerusnya, Paus Gregorius XIII, menetapkan tanggal 7 Oktober itu sebagai Hari Raya Rosario Suci. Maka tetaplah hingga kini bulan Oktober sebagai
BulanHari Raya Rosario Suci. [caption id="attachment_383413" align="alignnone" width="900"] Seorang umat Katolik sedang berdoa di tempat doa Goa Maria, Gereja Aloysius Gonzaga, Cijantung, Jakarta Timur. Foto: Ilustrasi Jagatnatha[/caption] Bagaimana dengan bulan Mei? Devosi mengkhususkan bulan Mei sebagai bulan Maria diperkenalkan sejak akhir abad ke-13. Namun praktek ini baru menjadi populer di kalangan para Jesuit di Roma pada sekitar tahun 1700-an, dan kemudian menyebar ke seluruh Gereja Katolik. Paus Paulus VI dalam surat ensikliknya the Month of Mary mengatakan bulan Mei adalah bulan devosi umat beriman kepada Bunda Maria yang terberkati. Sang Ratu Surgawi. Sepanjang bulan Mei, umat Katolik berlimpah rahmat Tuhan. Pada tahun 1809, Paus Pius VII ditangkap oleh para serdadu Napoleon, dan dipenjara. Di dalam penjara, Paus memohon kepada Bunda Maria, agar mendoakannya bebas dari penjara. Paus Pius VII berjanji jika ia dibebaskan, maka ia akan mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria. Lima tahun kemudian, pada tanggal 24 Mei 1814, Paus dibebaskan, dan ia dapat kembali ke Roma. Tahun berikutnya 1815, ia mengumumkan hari perayaan Bunda Maria, Penolong umat Kristen. Demikianlah devosi kepada Bunda Maria semakin dikenal. [caption id="attachment_383416" align="alignnone" width="900"] Tempat doa Maria di Gereja Santo Antonius Padua, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Foto: Ilustrasi Jagatnatha[/caption] Apalagi, ketika Paus Pius IX mengumumkan dogma “Immaculate Conception/ Bunda Maria yang dikandung tidak bernoda” pada tahun 1854, devosi bulan Mei sebagai bulan Maria telah dikenal oleh seluruh Gereja Katolik. Maka tetaplah bulan Mei sebagai Bulan Maria hingga kini.