Situs purbakala diduga peninggalan kerajaan Singhasari (dikenal juga Singasari atau Singosari) ditemukan di Dusun Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Sejarah kerajaan Singhasari sendiri memang berdiri di Malang, dengan rajanya yang terkenal Ken Arok.Arkeolog dari Universitas Negeri Malang (UM) Dwi Cahyono mengatakan, dugaan awal situs ini merupakan sisa-sisa pemukiman masyarakat di zaman kerajaan Singhasari.Sejarah kerajaan ini menjadi penting, karena kerajaan ini merupakan cikal bakal kerajaan Majapahit.Raja-raja Majapahit memiliki garis keturunan langsung dari raja-raja yang pernah berkuasa di Singhasari.Situs yang ditemukan berupa struktur batu-bata yang tertimbun oleh tanah. Penemuan struktur bata itu berawal ditemukan karena ada pembuatan plengesengan untuk pembangunan proyek perumahan. Lokasinya di Dusun Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.Selain ditemukan struktur bata, di plengsengan proyek pembangunan perumahan tersebut juga ditemukan tembikar, gerabah dan tembaga.Karena struktur batu bata berbeda dengan pada umumnya, warga akhirnya melapor ke Polsek Karangploso. Selanjutnya dilakukan sterilisasi area sembari menunggu kedatangan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Jatim."Dugaanya sisa-sisa pemukiman masa kerajaan Singhasari. Di struktur bata ini tidak bisa dilepaskan dari adanya sumber air atau umbulan. Apalagi bagi orang zaman dulu sumber air ini dianggap penting untuk pemukiman," kata Dwi Cahyono, Senin (5/9/2020). Dimensi batu bata memliki tebal sekitar 9 sentimeter (cm) dengan lebar sekitar 20 cm. Kemudian ditemukannya, gerabah, keramik dan lampu. Diperkirakan, Dusun Ngenep dahulu merupakan salah satu pemasok kebutuhan peralatan rumah tangga bagi Kerajaan Singhasari.
"Kawasan Karangploso ini pada zaman dahulu merupakan daerah satelit atau penyangga bagi Kerajaan Singhasari. Ada wadah dari perunggu juga. Ini adalah pelengkap rumah tangga. Boleh jadi desa ini menjadi pemasok kebutuhan di Kerajaan Singhasari," ujar Dwi Cahyono.Dwi Cahyono berharap, dengan pemasangan garis polisi penemuan situs aman dari pengerjaan proyek pembangunan perumahan.Selain itu, warga juga sudah melaporkan temuan tersebut kepada Disbupar Pemerintah Kabupaten Malang. Juga BPCB Trowulan Jawa Timur untuk penelitian lebih lanjut."Tetap nanti yang melakukan penelitian adalah BPCB Trowulan untuk menjelaskan bahwa ini bangunan apa. Yang jelas saat ini disterilisasi dulu dan dilaporkan ke pihak terkait," tutur Dwi Cahyono, seperti dikutip dari VIVA.co.id.
Baca Juga :