KROSCEK: Isu Gubernur Anies Jalani Perawatan Ditengah Wabah Covid-19

anies fi
anies fi (Foto : )
Muncul di media sosial sejumlah pertanyaan isu Gubernur Anies jalani perawatan ditengah wabah Covid-19.
Beredar pertanyaan di aplikasi pesan singkat Whasapp, Minggu (4/10/2020), yang menanyakan isu menyebut Gubernur Anies Baswedan tengah di rawat di Rumah Sakit ditengah wabah Covid-19. Bahkan beberapa grup
Whatsapp, menyantumkan sebuah link berita yang memuat informasi tentang Gubernur Anies yang dirawat, dan menjadi bahan perbincangan mengenai kebenaran berita ini. [caption id="attachment_382644" align="alignnone" width="370"] Pertanyaan di grup Whatsapp (Screenshot Whatsapp)[/caption]     Bagaimana kebenaran informasi ini? Benarkah Gubernur Anies dirawat? Berikut krosceknya. Menelusuri link situs berita yang dicantumkan dalam grup Whatsapp, dari tribunnews.com, berjudul, “Setelah Wagub Riza Patria Dikabarkan Isolasi Mandiri, Giliran Gubernur Anies yang Disebut Dirawat", yang dipublish Sabtu 3 Oktober 2020, diperoleh penjelasan dalam artikel bahwa pesan berantai tersebut adalah hoaks. [caption id="attachment_382643" align="alignnone" width="839"] Artikel berita isu Anies dirawat. (Screenshot tribunnews.com)[/caption] Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohamad Taufik menyebut informasi tersebut sebagai kabar bohong alias hoaks. "Enggak benar itu," ucap Taufik yang juga Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta itu saat dikonfirmasi, Jumat (2/10/2020). Taufik mengatakan, Anies Baswedan juga beraktivitas seperti biasa pada hari Jumat (2/10/2020). Pada pagi harinya Anies Baswedan memimpin rapat dengan sejumlah kepala satuan perangkat kerja daerah (SKPD) di Balai Kota DKI Jakarta. Bahkan Gubernur Anies Baswedan bagikan aktivitasnya via media sosial. Melalui akun Instagram resmi miliknya, @aniesbaswedan, Anies Baswedan kemudian membagikan aktivitasnya selama di Balai Kota DKI. [caption id="attachment_382641" align="alignnone" width="936"] Anies bagikan kegiatannya di Balai Kota via medsos. (Sreenshot Instagram/@aniesbaswedan)[/caption] Kemudian berdasarkan kroscek dan penelusuran lewat mesin pencarian Google, diperoleh fakta bawah kabar informasi ini merupakan kabar bohong yang lama sudah beredar. Kabar ini sudah beredar sejak 20 Maret 2020, seperti dilansir laman bisnis.com, dalam artikelnya berjudul “Anies Digosipkan Positif Corona 20 Maret, Ini Fakta yang Terjadi”, informasi ini disebut sebagai hoaks model CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali). Bahkan berita juga dikaitkan dengan kakak Anies Baswedan yang sempat dirawat di RSUD Pasarminggu, Jakarta Selatan. [caption id="attachment_382642" align="alignnone" width="767"] Artikel kabar bohong yang sudah lama beredar. (Screenshot bisnis.com)[/caption] Berikut cuplikan artikel dari bisnis.com: “Beragam hoaks atau informasi palsu kerap muncul di saat ada isu besar di negeri ini, termasuk dalam kasus Corona. Gubernur DKI Anies Baswedan pun jadi korban, ia digosipkan positif Corona dalam pesan berantai di whatsapp grup. Si penyebar gosip tidak sadar kalau ancaman hukuman menanti dirinya. Dengan menggunakan kalimat awal "Dikabarkan dari sumber terpercaya lewat group WhatsApp keluarga....dst" si penyebar berita menyebutkan jika Anies Baswedan positif terpapar Covid19 sejak 20 Maret 2020. Pesan itu bahkan menyebut nama kakak Anies Baswedan sedang melakukan self isolation. Kabar itu dikaitkan dengan informasi tambahan bahwa kakak Anies Baswedan tersebut sempat dirawat di RSUD Pasarminggu, Jakarta Selatan. Sejauh catatan Bisnis.com, sejauh ini terdapat berbagai model hoaks yang beredar di masyarakat. Hoaks tersebut di antaranya adalah model CLBK (Cerita Lama Beredar Kembali) yakni hoaks-hoaks yang pernah ada di masa lalu tiba-tiba muncul kembali di jejaring sosial” Dari kroscek dan penjelasan, dapat disimpulkan informasi Gubernur Anies dirawat di Rumah Sakit ditengah wabah Covid-19 adalah tidak benar alias hoaks. Informasi termasuk kategori misleading content atau konten yang menyesatkan. Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi