Upah Minimum di Jenewa, Swiss, Kini Tertinggi di Dunia, Segini Besarannya

jenewa swiss
jenewa swiss (Foto : )
Di saat perekonomian lagi lesu akibat pandemi Covid-19, masyarakat Kota Jenewa, Swiss setuju menetapkan upah minimum yang baru. Ternyata besaran upah minimumnya kini jadi yang tertinggi di dunia.Berdasarkan data pemerintah Jenewa, 58 persen pemilih di kanton atau wilayah Kota Jenewa setuju dengan upah minimum  23 Swiss francs per jam atau setara Rp371 ribu.Karena itu setiap bulannya (41 jam kerja per minggu) para pekerja di Jenewa akan mendapat upah hingga 4 ribu Swiss francs atau setara Rp64,6 juta."Upah mininum baru akan diterapkan kepada enam persen tenaga kerja di kanton (wilayah) pada 1 November," Mauro Poggia, penasihat negara di JenewaSerikat pekerja setempat menggambarkan upah minimum yang baru ini sebagai kemenangan bersejarah. Disebutkan, ini akan berdampak langsung bagi 30 ribu pekerja, di mana dua pertiganya adalah kaum perempuan.[caption id="attachment_382623" align="alignnone" width="900"] Jenewa dikenal sebagai salah satu kota termahal di dunia (Foto: Reuters)[/caption]Sistem di Swiss menerapkan demokrasi langsung dimana pemilih dapat menggunakan hak mereka empat kali setahun.Hal tersebut memungkinkan warga mengumpulkan tanda tangan untuk memperkenalkan inisiatif atau aturan yang akan diberlakukan.

Kota Termahal di Dunia

Dengan upah minimum dI Jenewa sebesar 23 Swiss francs atau 25 dollar AS per jam maka jadi yang tertinggi di dunia. Bandingkan dengan Amerika Serikat yang menetapkan upah minimum 7,25 dollar per jam atau setara Rp107 ribu.Namun jika dilihat lagi, Jenewa adalah salah satu dari 10 kota termahal di dunia menurut survei The Economist Intelligence Unit pada 2020.Dengan upah 4 ribu Swiss francs, para pekerja kini dapat hidup sedikit di atas garis kemiskinan yang ditetapkan pemerintah, yaitu 3.968 Swiss francs.Ini dengan asumsi penghasilan untuk sebuah keluarga terdiri dari dua orang dewasa dan dua anak di bawah 14 tahun, sesuai data Statistik Swiss pada 2018.[caption id="attachment_382621" align="alignnone" width="900"] Antrean warga Jenewa mendapat bantuan makanan gratis mencapai 1 kilometer lebih (Foto: Reuters)[/caption]Swiss juga dikenal merupakan salah satu negara terkaya di dunia. Namun perekonomiannya juga terpukul akibat Covid-19.Produk Domestik Bruto (PDB) Swiss telah terkontraksi 6,2 persen pada 2020. Sementara tingkat pengangguran di negara itu mencapai 3,8 persen. Angka-angka ini merupakan yang terburuk bagi Swiss sejak 1975.Lantaran banyak yang kehilangan pekerjaan, panjang antrean orang untuk  mengambil bantuan makanan hingga lebih 1 kilometer dan menjadi pemberitaan media dunia.
CNN