Peti wayang Arjuna yang setiap malam Jumat Kliwon selalu mengeluarkan bunyi ketukan. Foto: boombastis.com[/caption]Mbah Sumitro mengaku, ketika pertama kali menjadi penjaga peti wayang, sering terdengar suara ketukan setiap malam Jum’at kliwon dari dalam peti dimana Arjuna disimpan.Di rumah Mbah Sumitro juga terdapat seperangkat wayang yang jumlahnya sekitar 70 wayang dan umurnya mungkin ribuan tahun.Dikisahkan, wayang itu peninggalan dari Ki Ajar Ndaka, pertapa sakti di Kampung Ndakan pada saat itu. Ki Ajar Ndaka mendapatkan seperangkat wayang itu dari seorang Pangeran Keraton Surakarta yang disembuhkannya dari sakit berkepanjangan.Menurut Mbah Sumitro ada ritual khusus sebagai syarat untuk melakukan pementasan menggunakan wayang itu. Pagelaran wayang yang dilaksanakan 2 tahun sekali ini juga harus di desa Ndakan, bukan di tempat lain.[caption id="attachment_382422" align="alignnone" width="900"]
Kliping berita koran Suara Merdeka milik Mbah Sumitro. Foto: Facebook[/caption]Hingga saat ini, wayang Arjuna tetap menjadi keramat dan dijaga oleh para sesepuh desa Ndakan.Wayang yang penuh unsur mistis ini tentunya menambah khasanah budaya nusantara.
Baca Juga :