Dua pria kembar digebuki warga saat sedang mencari ustadz untuk berobat di Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Keduanya dihajar warga karena berkata kasar saat ditanya.
Dari informasi saksi, kedua pria tersebut sempat melontarkan kalimat kasar usai ditanya soal alamat yang dituju. Kalimat 'cicing sia' yang berarti diam kamu diteriakkan keduanya kepada warga yang akhirnya memicu kemarahan sejumlah pemuda di kampung tersebut.
"Saya mau masuk masjid, dia nanya ustadz yang bisa mengobati. Kemudian dia bertanya lagi menanyakan salah satu ustadz yang bisa mengobati penyakit yang mereka derita. Lalu saya antar ke rumah ustadz, kebetulan, pemikiran saya di sini memang ada ustadz yang bisa mengobati," kata salah seorang warga, Dudi Supriyadi
Tiba di kediaman rumah ustadz yang dimaksud, ternyata ustadz tersebut tidak berada di tempat. Sampai kemudian Dudi terlibat percakapan dengan keduanya. Saat itulah terlontar kalimat yang disebut Dudi kasar.
"Sampai di sana pak ustaznya tidak ada di rumah, lalu terjadi dialog antara saya dengan pelaku di situlah pelaku mengeluarkan kata-kata kasar kepada saya. Pemikiran saya berubah, ini tamu sepertinya kok seperti ini bahasanya. Saya tanya, 'Dari mana?'. Dia jawab, 'Dari Warungceri'. Ketika saya tanya lagi, dia jawab, '
cicing sia', ke saya seperti itu bahasanya," ungkap Dudi.
Dudi lalu mengajak kedua pria itu keluar dari rumah ustadz karena merasa ada yang janggal. Ternyata di luar rumah ustadz tersebut sudah berkumpul pemuda. Saat ditanya oleh para pemuda, pria itu kembali melontarkan kalimat yang sama dengan nada seolah membentak.
"Saya ajak keluar, karena ada keganjilan, kejanggalan, di luar sudah ada pemuda yang sama menanyakan identitas dia. Kembali dia melontarkan kata kasar seperti tadi. Pemuda tersulut emosi, pelaku berjalan meninggalkan lokasi, diikuti oleh pemuda. Si pelaku lari, terjadi kejar-kejaran sampai terjadi pemukulan," paparnya.
"Kalau mencurigakan untuk melakukan perbuatan jahat tidak ada, hanya mengeluarkan kata-kata kasar. Dia hanya bilang 'cicing sia', otomatis kalau misalkan bertamu tidak ada etika seperti itu saya berpikir yang lain," tambah Dudi.
Sebelumnya, Kapolres Sukabumi AKBP Lukman Syarif membenarkan kejadian tersebut. Lukman berharap warga untuk menyaring setiap informasi dan memastikan kebenarannya sebelum kemudian terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
Rizki Gustana | Sukabumi, Jabar
Baca Juga :