Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun ini memperingati hari jadinya yang ke-75 dan juga bertepatan dengan peluncuran Dekade Aksi untuk mencapai Sustainability Development Goals atau SDG's 2030 guna melindungi tujuan pembangunan negara.
Salah satu upaya memperingatinya juga dilakukan oleh Bank Dunia, yang bekerja sama UNDP, UN Women, dan Wharton School Zicklin Center, dengan mengadakan acara penghargaan virtual pada di sela-sela sesi ke-75 UNGA guna memberikan penghargaan kepada tujuh pengusaha wanita.Para pengusaha wanita itu dinilai telah memainkan peran penting dalam mengatasi pandemi COVID-19, dan membantu komunitas mereka untuk mencapai tujuan SDG's.Para pemenang tersebut dipilih dari 2.400 pelamar dari seluruh dunia yang berkompetisi di SDG's 2020 dan Her Competition, yang menggunakan keterampilan kewirausahaan mereka untuk mendukung SDG's melalui kepemimpinan bisnis mereka dan tetap berkembang meskipun terjadi krisis kesehatan.Salah satu pemenang itu adalah Annisa Hasanah, yang merupakan peraih beasiswa S2 Bakrie Graduate Fellowship tahun 2015. Annisa diketahui meraih beasiswa untuk Program Studi Arsitektur Lanskap di Insitut Pertanian Bogor (IPB).Pada tahun 2009 dia menggagas Ecofunopoly, yang di tahun 2016 berubah menjadi CV Ecofun Indonesia sebagai sebuah social enterprise. Hingga kini, Ecofunopoly telah diekspor ke 15 negara diantaranya Laos, Pakistan, Amerika Serikat, dan Filipina.Annisa Hasanah, pendiri Ecofun di Indonesia"Yang menarik adalah BCF (Bakrie Center Foundation) mencari tidak hanya orang yang skor atau prestasi akademik yang tinggi, tapi juga punya kontribusi di masyarakat," kata Annisa di acara SDG's and Her Award Event yang digelar World Bank, Rabu 30 September 2020.Acara virtual itu dihadiri sejumlah pejabat organisasi internasional, termasuk mantan Menteri Perdagangan Mari Pangestu yang kini menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia di Washington DC, AS. "Jadi memang mereka sangat memilah banget siapa penerima beasiswanya tentunya harus ada orang yang terjun langsung ke masyarakat dan membuat sesuatu yang bermanfaat," ujar Anissa.Annisa juga berhasil menjalin kerja sama kemitraan untuk Ecofunopoly dengan melibatkan Palang Merah Internasional, UNESCO, Monash University Australia, Roberth Bosch Stiftung, dan yang lainnya.https://www.instagram.com/p/CFwy7avABZT/Acara SDG's and Her Award Event yang digelar World Bank ini, secara khusus juga menampilkan ketujuh pemenang global tersebut, diantaranya yakni:1). Annisa Hasanah, pendiri Ecofun di Indonesia (Bakrie Graduate Fellowship 2015, Fellow LEAD Indonesia 2018)2). Bassma Ali, pendiri G Gateway di Tepi Barat dan Gaza3). Funmi Adewara, pendiri MobiHealth International di Nigeria4). Kayumba Chiwele, pendiri PsycHealth di Zambia5). Maliha Khalid, pendiri Doctory di Pakistan6). Marysela Zamora, pendiri Nosotras Women Connecting di Kosta Rika7). Melina Taprantzi, pendiri Wise Greece.Diketahui, Annisa juga memiliki sejumlah prestasi yang telah ia torehkan, antara lain yakni Juara pertama UN Impact ASEAN Youth Innovation Challenge in Bangkok (2017), Juara pertama YSEALI Competition 2017 Future Seeds Young Southeast Asian Leaders Initiative (2017), dan Fellowship dari American Council at Study on Economic Empowerment (2017).Kemudian, ada juga Bank Danamon Young Leaders Awards (2009), ASHOKA Young Changemakers (2009), Bayer Young Environmental Envoy (Jerman, 2010), Top Three Yahoo! Indonesia Award (2017), dan Green Category Young Environmental Leaders Program (YELP) 2013 in Tokyo, Japan.
Baca Juga :