KROSCEK: Undangan Grup WA ‘INFO WILAYAH PENULARAN COVID' dan Pembagian Vaksin

grup wa fi
grup wa fi (Foto : )
Muncul di jagat media sosial, sebuah undangan masuk grup Whatsapp 'Info Wilayah Penularan Covid-19' dan pembagian vaksin.
Ramai beredar lewat aplikasi berbagi pesan Whatsapp, ajakan undangan masuk grup
Whatsapp untuk mendapatkan informasi terkait wilayah penularan Covid-19 dan pembagian vaksin Covid-19. Sejumlah akun di media sosial Twitter dan Facebook juga membagikan tangkapan layar terkait pesan undangan masuk grup Whatsapp tersebut. Salah satunya oleh akun Twitter, @defrian_ghofa, yang menanyakan langsung kebenaran informasi tersebut langsung ke pihak terkait. “Ini orang mau ngapain sih? Kan udah ada applikasi inarisk @BNPB_Indonesia, @KemenkesRI, @kemkominfo” tulis akun @defrian_ghofar di akun Twitternya. [caption id="attachment_380470" align="alignnone" width="500"] Konfirmasi ke pihak terkait. (Foto: Screenshot Twitter/@defrian_ghofar)[/caption] Undangan tersebut menyantumkan pesan sebagai berikut: “Ini mau buat group Whatsapp “INFO WILAYAH PENULARAN COVID-19” dan pembagian VAKSIN bagi yg terjangkit COVID kami akan berikan obat nya. Kode verifikasi akan dikirim ke nomor WhatsApp calon anggota demi keamanan group. Nanti ada SMS masuk di nomor nya yang berisi kode verifikasi keamanan langsung infokan kodenya kesini” Lantas benarkah pesan undangan grup Whatsapp ini? Ikuti kroscek dan penelusurannya. Seperti dilansir turnbackhoax.id, Selasa (29/9/2020), berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya ajakan undangan masuk grup Whatsapp untuk mendapatkan informasi terkait wilayah penularan Covid-19 dan pembagian vaksin adalah klaim yang salah. Faktanya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa pesan tersebut hoaks alias tidak benar. Menurut Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB, Agus Wibowo, pesan tersebut terindikasi pada aktivitas penipuan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui akun Twitter, @BNPB_Indonesiamenanggapi informasi yang beredar tersebut. BNPB menyatakan informasi tersebut bukan dari BNPB dan mengimbau agar masyarakat waspada. [caption id="attachment_380472" align="alignnone" width="538"] Konfirmasi BNNPB (Foto: Screenshot Twitter)[/caption] “Halo, terima kasih atas laporannya dan mimin informasikan bahwa informasi tersebut bukan dari BNPB. Mohon tetap waspada terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ikuti & pantau informasi resmi hanya melalui media sosial dan laman resmi K/L terkait, Terima kasih.” tulis akun @BNPB_Indonesia pada Senin, (21/9/2020). Sementara itu, mengacu kompas.com, Kamis (24/9/2020), Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB, Agus Wibowo juga menyatakan informasi itu tidak benar. Menurut Agus, pesan tersebut terindikasi pada aktivitas penipuan. [caption id="attachment_380474" align="alignnone" width="756"] Artikel informasi adalah hoaks. (Foto: Screenshot kompas.com)[/caption] “Tidak ada (informasi semacam itu dari pemerintah. Masukin member ke WA grup setahu saya tidak perlusecurity code. Biasanya yang minta security code itu kemungkinan penipuan. WA kita bisa dibajak,” ujar Agus. Senada dengan Agus, Direktur Jenderal P2P Kemenkes Achmad Yurianto juga mengimbau agar masyarakat mengikuti informasi resmi pemerintah. “Ikuti berita resmi pemerintah,” kata Yuri, saat dihubungi secara terpisah, Selasa (22/9/2020). Dari kroscek dan penjelasan, dapat disimpulkan pesan ajakan masuk grup Whatsapp tersebut adalah tidak benar. Mengacu First Draft, informasi masuk kategori fabricated content atau konten palsu. Fabricated content terbilang menjadi jenis konten palsu yang paling berbahaya. Konten ini dibentuk dengan kandungan 100% tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara fakta.