menanggapi informasi yang beredar tersebut. BNPB menyatakan informasi tersebut bukan dari BNPB dan mengimbau agar masyarakat waspada.[caption id="attachment_380472" align="alignnone" width="538"]
Konfirmasi BNNPB (Foto: Screenshot Twitter)[/caption]“Halo, terima kasih atas laporannya dan mimin informasikan bahwa informasi tersebut bukan dari BNPB. Mohon tetap waspada terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ikuti & pantau informasi resmi hanya melalui media sosial dan laman resmi K/L terkait, Terima kasih.” tulis akun @BNPB_Indonesia pada Senin, (21/9/2020).Sementara itu, mengacu kompas.com,
Kamis (24/9/2020), Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB, Agus Wibowo juga menyatakan informasi itu tidak benar. Menurut Agus, pesan tersebut terindikasi pada aktivitas penipuan.[caption id="attachment_380474" align="alignnone" width="756"] Artikel informasi adalah hoaks. (Foto: Screenshot kompas.com)[/caption]“Tidak ada (informasi semacam itu dari pemerintah. Masukin member ke WA grup setahu saya tidak perlusecurity code. Biasanya yang minta security code itu kemungkinan penipuan. WA kita bisa dibajak,” ujar Agus.Senada dengan Agus, Direktur Jenderal P2P Kemenkes Achmad Yurianto juga mengimbau agar masyarakat mengikuti informasi resmi pemerintah.“Ikuti berita resmi pemerintah,” kata Yuri, saat dihubungi secara terpisah, Selasa (22/9/2020).Dari kroscek dan penjelasan, dapat disimpulkan pesan ajakan masuk grup
Baca Juga :