Perpanjang Status Darurat, Thailand Mulai Terima Turis dari Negara-Negara Ini

pagoda di bangkok thailand reuters
pagoda di bangkok thailand reuters (Foto : )
Thailand telah memperpanjang status darurat hingga akhir Oktober mendatang. Namun mereka mulai menerima turis dari sejumlah negara ini.Juru Bicara Pusat Penanganan Covid-19 (CCSA) Thailand, Thaweesiip Wissanuyothin mengatakan, Perdana Menteri Prayuth Chan o-cha telah menyetujui perpanjangan keenam status darurat  hingga 31 Oktober 2020.
Meski status darurat diperpanjang, pemerintah Thailand mulai membuka pintu untuk turis asing. Dalam pertemuan CCSA disepakati bahwa kelompok turis asing harus menjalani karantina selama 14 hari.
Namun turis asing yang datang hanya dari beberapa negara saja yang memiliki tingkat penularan Covid-19 rendah. Antara lain Selandia Baru, Australia, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Jepang, China dan Hong Kong.
Warga asing pemegang Business Travel Card (ABTC) Asia Pacifik Economic Cooperation (APEC) juga diperbolehkan masuk ke Thailand."Pemegang visa turis khusus (STV) yang dapat tinggal selama 9 bulan di Thailand diperkirakan akan tiba bulan depan," kata Thaweesiip.Sementara media setempat melaporkan, 150 warga negara China pemegang STV dijadwalkan akan tiba di Phuket pada 8 Oktober, lalu diikuti rombongan turis China lainnya pada 25 Oktober 2020.Sedangkan bagi turis asing yang ingin berkunjung ke Thailand selama 90 hari diperbolehkan masuk asal dapat menunjukkan pendapatan per enam bulan setidaknya 500 ribu baht atau setara Rp235 juta.
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan o-cha mengatakan, banyak warga asing yang ingin datang ke Thailand, seiring penanganan Covid-19 di negara mereka yang menunjukkan hasil baik."Kita harus menggerakkan ekonomi sehingga negara ini dapat bergerak maju. Jika kita tidak berbuat apa pun maka situasi akan lebih buruk," kata Prayuth.Ia juga memerintahkan aparat untuk memperketat wilayah perbatasan dengan Myanmar. Ini karena kasus positif Covid-19 di Myanmar sudah mencapai 10 ribu orang.Sementara Thailand sendiri mencatat 3.559 kasus positif dan 59 korban meninggal dunia.Bernama