Perempuan Bakar Ulos, Merasa Tertipu Budaya Leluhur, Dicerahkan Agama Impor

Perempuan Bakar Ulos, Merasa Tertipu Budaya Leluhur, Dicerahkan Agama Impor
Perempuan Bakar Ulos, Merasa Tertipu Budaya Leluhur, Dicerahkan Agama Impor (Foto : )
Ulos dibakar perempuan ini sambil mengomel, merasa tertipu oleh budaya leluhur. Perempuan ini seolah telah tercerahkan agama impor namun sejatinya menunjukkan bagaimana ajaran agamanya picik pun sempit. Agama mulia adalah yang mampu menjadi berkat dan rahmat bagi seluruh umat manusia.
Video itu beredar pada Minggu (13/9/2020) dan kemudian viral. Diunggah oleh akun Dohara Manullang. Perempuan Bakar Ulos, Merasa Tertipu Budaya Leluhur, Dicerahkan Agama Impor"Demi melancarkan rohku dengan roh kudus aku bakar ulos ini. Baik itu pun debata yahowa, kuputuskan. Dulu aku menerima ulos ini karena ketertipuanku ke debata. Saat ini kumusnahkan dan tidak ada lagi kuasanya,"
 begitulah ocehan suara perempuan seraya melemparkan ulos jenis Sadum ke kobaran api.https://www.instagram.com/p/CFb3xEnnz6f/?igshid=12mjr6smqexruBelum diperoleh informasi siapa perempuan yang membakar Ulos itu dan dimana lokasinya.Sayang sekali jika kita, orang Indonesia, tidak memahami apa itu hasil budi daya leluhur, seperti perempuan dalam video itu. Semua yang merupakan karya asli nusantara menjadi musuh setelah datangnya agama-agama impor.Peran para pengajar-pengajar agama sangatlah penting. Namun, jika melihat apa yang dilakukan perempuan di video itu maka jelas sudah ada kegagalan memahami budi daya, hasil pemikiran, kreasi wujud spiritualitas.Apakah Ulos itu bersalah? Tidak! Dia atau mereka yang membenamkan informasi pada pikiran Anda bahwa Ulos termasuk dalam kuasa gelap itulah yang harus dipersalahkan.Jangan-jangan ini hasil olah pikiran Anda sendiri, wahai perempuan?Logika paling sederhana begini. Apakah sebuah gelas patut dipersalahkan jika oleh penggunanya digunakan untuk minum? Tidak! Lalu, apakah gelas juga patut dipersalahkan ketika menjadi alat untuk memukul kepala seseorang sehingga berujung kematian? Tidak! Siapa yang harus dipersalahkan? Si pengguna gelas!Demikian Ulos. Apa yang salah dari Ulos sehingga dituding bersalah? Bukankah pendeta Anda, waha perempuan, yang harus dipersalahkan karena membenamkan sampah dalam pikiran Anda?!Apakah Anda juga akan mempersalahkan handphone yang nyata-nyata lebih berbahaya daripada Ulos?  Anda bisa termakan hoaks, kecanduan game, film porno, berghibah dan masih banyak lagi. Apakah Anda juga akan memusnahkan handphone Anda, wahai perempuan? Mungkin beginilah wujud nyata yang dikatakan Karl Marx,