Hotel dan Restoran di wilayah Yogyakarta kembali dibuka. Sebanyak 162 hotel dan restoran yang saat ini sudah beroperasi kembali. Namun tingkat hunian masih terbilang rendah, berkisar 30 persen dari kamar yang dioperasikan.
Hantaman badai Covid-19 sejak bulan Maret 2020 memaksa banyak hotel dan restoran tutup. Industri pariwisata lumpuh.
Kini sejumlah hotel dan restoran di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai beroperasi kembali. Data dari perhimpunan hotel dan restoran DIY mencatat sudah ada 162 dari 400-an hotel dan restoran yang buka.
[caption id="attachment_374006" align="alignnone" width="900"] Foto: Andri Prasetiyo | ANTV[/caption]
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) saat ini masih merampungkan proses verifikasi bagi 162 hotel dan restoran itu untuk mendapatkan surat rekomendasi dari gugus tugas.
Foto: Andri Prasetiyo | ANTV
Verifikasi mutlak dilakukan guna menjamin protokol kesehatan agar tamu dan karyawan merasa aman.
[caption id="attachment_374005" align="alignnone" width="900"] Foto: Andri Prasetiyo | ANTV[/caption]
Heryadi Bain, Ketua Satgas Covid-19 PHRI DIY menegaskan, hotel yang sudah lolos tahap verifikasi akan mendapatkan surat rekomendasi dan stiker dari gugus tugas. Jika nantinya melanggar, surat rekomendasi tersebut akan dicabut kembali.
[caption id="attachment_374008" align="alignnone" width="900"] Foto: Andri Prasetiyo | ANTV[/caption]
Meski sudah kembali buka, tingkat hunian atau okupansi hotel masih terbilang rendah, rata-rata 30 sampai 40 persen untuk hotel bintang dan 10 hingga 30 persen non-bintang.
[caption id="attachment_374011" align="alignnone" width="900"] Foto: Andri Prasetiyo | ANTV[/caption]
PHRI DIY berharap penerapan PSBB di Jakarta tidak berdampak besar bagi dunia perhotelan dan pariwisata di Yogyakarta.
Andri Prasetiyo | Sleman, Yogyakarta
Baca Juga :