Lama Gunakan Jembatan Darurat, Warga Toraja Dibuatkan Jembatan Permanen

puluhan tahun gunakan jembatan bambu-toraja
puluhan tahun gunakan jembatan bambu-toraja (Foto : )
Puluhan tahun menyeberangi sungai berarus deras, ribuan warga yang terisolir di dua dusun terpencil yakni, Dusun Sarang-Sarang dan Dusun Salu Gusi, Lembang Sa'dan Ulusalu, Kecamatan Sa'dan, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, akan dibuatkan jembatan permanen.
Kondisi jembatan darurat yang biasa dilalui warga  terbuat dari batang bambu, di Sungai Sangkona, Lembang (desa) Sa'dan Ulusalu, yang sehari-harinya dilalui warga. Walau terlihat ekstrim dan membahayakan, warga dari dua dusun terpencil di Toraja Utara ini, terpaksa menantang maut agar bisa menjual hasil pertanian ke ibu kota kabupaten.[caption id="attachment_373396" align="alignnone" width="900"] puluhan tahun gunakan jembatan bambu-toraja (2) Mobil rombongan Bupati Toraja Utara melewati aliran sungai menuju Dusun Sarang-Sarang (Foto;ANTV/ Joni Banne Tonapa)[/caption]Hal tersebut membuat Pemerintah Daerah Kabupaten Toraja Utara, menggelontorkan dana hingga Rp 3 milyar demi membangun jembatan permanen, agar akses warga yang terisolir sejak puluhan tahun bisa terbuka.[caption id="attachment_373401" align="alignnone" width="900"]
puluhan tahun gunakan jembatan bambu-toraja (4) Peletakan batu pertama pembangunan jembatan di Dusun Sarang-Sarang, Toraja Utara (Foto: ANTV/ Joni Banne Tonapa)[/caption]Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan, yang melihat langsung kondisi jembatan, mengaku prihatin terhadap kondisi warga, yang menyeberangi jembatan darurat, sehingga pemerintah menggelontorkan dana sekitar tiga milyar untuk membangun jembatan permanen agar bisa dilalui warga menuju ibu kota kabupaten.“Dana yang diturunkan sebesar Rp 3 milyar. Diharapkan dengan dana ini mereka bisa merasakan jembatan baru yang akan menunjang perekonomian rakyat di Toraja Utara. Dan mereka juga merasakan kehadiran pemerintah. " ujar Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan.Sementara Kepala Lembang Sa'dan Balusu Hendra Gunawan, mengaku, jembatan tersebut digunakan juga para anak sekolah setiap hari, dan apa bila musim penghujan tiba, jembatan darurat yang dibuat warga terseret air, membuat warga diwilayah tersebut tak bisa beraktivitas keluar daerah.“ Kami prihatin dengan warga, terutama anak-anak kami yang melintasi jembatan ini saat berangkat menuju ke sekolah. Apalagi kala musim penghujan, sangat berbahaya. " ujar Kepala Lembang Sa'dan Balusu, Hendra Gunawan.Joni Banne Tonapa | Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan