Kasus Corona terus meroket, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyatakan, tidak ada wacana penundaan Pilkada serentak 9 Desember 2020 di tengah pandemi Covid-19.
Proses Pilkada sudah dimulai sejak pendaftaran calon kepala daerah yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum pada akhir pekan kemarin. Sehingga harus tetap dijalankan sampai selesai dengan protokol kesehatan."Tidak ada rencana untuk menunda Pilkada ini, karena kita baru saja mulai dan harusnya bisa terkendali dengan baik," kata Wiku dalam konferensi pers di Istana Negara, Kamis (10/9/2020).Wiku berharap, semua pihak bisa bekerjasama dengan baik menerapkan kebiasaan baru pada pesta politik lima tahunan ini.Menurutnya, Kementerian Dalam Negeri bersama aparat Kepolisian dibantu TNI mampu menjaga situasi keamanan. Salah satunya dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat dalam setiap tahapan Pilkada."Juga ada KPU yang mempersiapkan dan memimpin implementasi dari kegiatan pemilihan serentak ini. Ada Bawaslu yang menyusun standar dan pengawasannya," ujar Wiku.Meski begitu, Wiku mengingatkan bahwa per pekan ini, tercatat 45 dari 309 kabupaten/kota atau 14,56 persen daerah menyelenggara pemilihan, termasuk zona merah corona.Kemudian, ada 152 kabupaten/kota atau 49,19 persen daerah risiko sedang. 72 kabupaten/kota atau 23,3 persen berisiko rendah, lalu zona hijau 26 kabupaten/kota atau 8,41 persen tidak ada kasus baru. Dan 14 kabupaten/kota atau 4,53 persen daerah tak terdampak.Berikut 45 Kabupaten/Kota Pelaksana Pilkada dengan Zona Risiko Tinggi (Zona Merah):Sumatera Utara1. Mandailing Natal (Pilbup)2. Kota Binjai (Pilwalkot)3. Kota Gunungsitoli (Pilwalkot)4. Koth Medan (Pilwalkot)5 Kota Sibolga (Pilwalkot)Sumatera Barat1. Kota Padang (Pilgub)2. Kota Padang Panjang (Pilgub)3. Agam (Pilgub)4. Kota Bukittinggi (Pilgub & Pilwalkot)5. Kota Padang PanjangRiau1. Kuantan Singingi (Pilbup)2. Pelalawan (Pilbup)3. Siak (Pilbup)4. Kota Dumai (Pilwalkot)Kepulauan Riau1. Kota Tanjung Pinang (Pilgub)2. Kota Batam (Pilgub & Pilwalkot)Banten1. Kota Tangerang Selatan (Pilwalkot)Sulawesi Utara1. Kota Manado (Pilgub & Pilwalkot)Jawa Barat1. Kota Depok (Pilwalkot)Jawa Tengah1. Kota Semarang (Pilwalkot)Jawa Timur1. Banyuwangi (Pilbup)2. Sidoarjo (Pilbup)3. Kota Pasuruan (Pilwalkot)Bali1. Badung (Pilbup)2. Bangli (Pilbup)3. Jembrana (Pilbup)4. Karangasem (Pilbup)5. Tabanan (Pilbup)6. Kota Denpasar (Pilwalkot)Sulawesi Selatan1. Kota Makassar (Pilwalkot)Kalimantan Selatan1. Barito Kuala (Pilgub)2. Hulu Sungai Utara (Pilgub)3. Tanah Laut (Pilgub)4. Balangan (Pilgub & Pilbup)5. Hulu Sungai Tengah (Pilgub & Pilbup)6. Kotabaru (Pilgub & Pilbup)Kalimantan Tengah1. Barito Selatan (Pilgub)2. Barito Timur (Pilgub)3. Barito Utara (Pilgub)4. Kota Palangkaraya (Pilgub)Kalimantan Timur1. Kutai Kartanegara (Pilbup)2. Mahakam Ulu (Pilbup)3. Kota Balikpapan (Pilbup)4. Kota Bontang (Pilwalkot)5. Kota Samarinda (Pilwalkot)Sementara itu, dalam unggahannya di akun media sosial Instagram, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan Pilkada serentak pada bulan Desember mendatang harus diselenggarakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Juga tetap menjaga kualitas dan kedewasaan demokrasi.Persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap dijaga selama tahapan Pilkada berlangsung. Karena itulah, saya meminta ketegasan pengawas dan penyelenggara Pemilu untuk tidak membiarkan adanya narasi yang membahayakan persatuan bangsa, seperti politik-politik identitas atau sara.Saya juga telah meminta agar aparat birokrasi, serta TNI dan Polri untuk tetap terus bersikap netral.Pilkada sudah selayaknya mengedepankan kontestasi gagasan dan program kerja para calon kepala daerah.Masyarakat juga harus mempelajari rekam jejak masing-masing kontestan sebelum menentukan pemimpin yang terbaik.https://www.instagram.com/p/CE3rshUhTvY/
Baca Juga :