Masker tersebut kemudian dipakai oleh Lady Gaga, saat melakukan gladi resik untuk acara MTV Video music Awards, bersama penyanyi Ariana Grande, belum lama ini.“Jadi saya tuh menggunakan desain ‘Chromatica’ yang terinspirasi oleh logo album terbarunya. Lalu saya juga menggunakan palette warna pink. Logonya itu kayak merupakan ‘Sin,’ jadi bentuk wavelength, yang dijelaskan dalam konsep matematika,” kata Diana.
Buat Masker Dua Hari
Menurut Diana, membuat masker ini butuh waktu sekira dua hari. Ia memilih warna pink untuk menggambarkan rasa cinta, kebaikan, serta healing atau penyembuhan.Sementara untuk menyesuaikan gaya Lady Gaga yang eksentrik, Diana menghiasi masker dengan rhinestone atau berlian buatan, paku hiasan dan lainnya.Melihat maskernya dipakai oleh Lady Gaga, Diana mengaku sangat gembira.“Kayaknya gimana ya, kalau kita punya karya gitu dipakai oleh seorang Gaga gitu kan, gimana ya, bersyukur, happy, super-super excited!” katanya.Masker karya Diana yang dibuat dalam dalam beberapa versi dan warna, akhirnya dipakai oleh para penari latar Lady Gaga, saat tampil di ajang MTV Video Music Awards 2020.“Tetap saya bersyukur dipakai dancer-nya,” kata Diana.Bagi Diana, ini bukanlah yang pertama mendesain pakaian atau asesoris untuk selebriti Amerika.Ia pernah merancang pakaian untuk penyanyi papan atas dunia, antara lain Ariana Grande, Janet Jackson, Carrie Underwood dan Tony Braxton.[embed]https://www.instagram.com/p/CEir-dAHV0Q/?utm_source=ig_embed[/embed]Waktu Mepet
Diana mengatakan, komunikasi dengan stylist Lady Gaga bernama Marta Del Rio, dilakukan lewat perwakilannya di Los Angeles.Menjelang MTV Video Music Awards 2020, Marta sempat meminta Diana untuk membuat masker berteknologi yang bisa digunakan oleh Lady Gaga.“Waktunya udah mepet banget dan kemudian untuk shippingnya kan sekarang susah ya. Akhirnya untuk mask yang technology generated itu, saya nggak bisa buatin,”katanya.Sementara untuk para fans Lady Gaga, Diana juga merancang masker yang hampir mirip dengan yang ia buat untuk Lady Gaga,.Maskernya bisa ditemukan di salah satu showroom yang bekerja sama dengan perwakilan Diana di Los Angeles. Masker itu dijual dengan harga sekira 40 dollar AS atau setara Rp600 ribu.“Kan banyak tuh mereka yang benar-benar fansnya Gaga yang memang kepingin. Jadi saya buatin tapi nggak sama kayak gitu. Kayak cuman pakai inisial namanya mereka, jadi nggak bisa sama persis,” ujar Diana.Sementara desainer Mety Choa juga merancang masker untuk Lady Gaga dan digunakan oleh pelantun lagu “Rain On Me” ini saat menerima penghargaan di panggung MTV Video Music Awards 2020.“Luar biasa ya perasaan saya senang sekali, betul-betul come to my surprise dia bakal mengenakan masker ini untuk dua outfit ya, berarti dia suka sekali, jadi saya sangat senang,” kata Mety.Masker berwarna metalik karya Metty ini memang menjadi satu diantara beberapa masker lain yang dipakai oleh Lady Gaga di atas panggung MTV Video Music Awards.[embed]https://www.instagram.com/p/CEifhUqlWt6/[/embed]Dijahit Tangan
Menurut Mety, pembuatan masker berbahan mesh atau jaring dengan payet berkelap-kelip ini, memakan waktu agak lama. Ini karena banyak bagian yang harus dijahit tangan dan harus betul-betul rapi.Dalam perancangan, Mety mengaku hanya diberi sedikit arahan dari tim Lady Gaga, seperti dari sisi warna.“Ini berbahan metalik mesh ya. Meskipun berbahan metalik, tapi ini betul-betul saya buat dengan pemikiran, bukan hanya cantik, glamor, tetapi juga fungsional.""Jadi ada lapisan di dalamnya, ada pelindungnya, lalu bisa dipakai lagi dengan satu lapisan masker, yang biasanya kita gunakan, itu bisa dilapis di dalamnya. Jadi buat hygiene-nya aja, ada proteksinya, begitu,” kata desainer asal Solo, Jawa Tengah ini.Seperti halnya Diana, ini bukan pertama kalinya Mety Choa merancang busana dan asesorisnya untuk selebriti dunia.Sebelumnya ia pernah merancang gaun untuk penyanyi Gwen Stefani, model Gigi Hadid, aktris Kat Graham dan Dania Ramirez dan masih banyak lagi.“Kali ini spesial sekali, karena ini pertama kali dengan Lady Gaga. Kebetulan ini memang (permintaan) maskernya melalui brand management saya, the Clique, yang berbasis di Hong Kong.""Mereka sudah mengontak dan jadilah ini (kolaborasi) bersama, masker ini yang akhirnya dikenakan di VMA,” kata Mety yang memulai karirnya pada tahun 2004," katanya.Di tengah pandemi, Diana Putri dan Mety Choa masih terus giat berkarya, sambil beradaptasi dengan kelaziman baru.“Masih banyak (desain) gaun, tapi saya sudah mulai mendesain masker-masker, karena saya merasa penting sekali ya, saat sekarang, karena kita masih tetap pengin tampil cantik, tapi kita juga mau be safe,” kata Mety lagi.VOA Indonesia