tingwe
alias nglinting dewe (melinting sendiri).Sebagian penduduk masih memakai cara lama dalam membuat rokok klembak menyan. Mereka tidak memakai kertas sigaret, tapi memanfaatkan kulit jagung kering untuk membungkus tembakau dan bahan lainnya."Nek sing sampun-sampun niku sok ngangge kulit jagung, nanging pun mboten kathah, sakniki senenge ngangge kertas, luwih gampil tur ringkes," kata Tumidi, pedagang di Pasar Ngablak Magelang.
(Kalau yang sudah-sudah itu pakai kulit jagung, tapi sekarang lebih suka pakai kertas saja, lebih gampang dan praktis).
Lalu mengapa sih kok orang sini merokok saja mesti pakai klembak dan kemeyan yang baunya bikin melayang pening, pusing bahkan kebayang-bayang suasana mistis?"Lha nggih pun kawit riyin tiyang ngriki udud'e nggih kados niki. Nek mboten ngangge klembak nopo menyan nggih sok mboten marem," jelas Pak Tumidi.(Lha ya sudah dari dulu orang sini merokoknya seperti ini. Kalau tak pakai klembak atau kemenyan nggak mantap).
Hal itu dibenarkan pedagang lainnya. Kata mereka, rokok melinting sendiri bisa disesuaikan selera."Rokok biasa niko sok kenthengen. Nek niki kan saget diatur padet mbakone, kathah sithik'e klembak kalih menyane, nek pengen pedhes nggih disukani cengkeh," timpal Slamet usai mengepulkan asap rokok klembak menyannya ke udara.(Rokok biasa itu terlalu ringan. Kalau ini bisa diatur kepadatan tembakaunya, banyak sedikitnya klembak dan menyan, kalau mau pedas ya ditambahkan cengkeh).
Baca Juga :