Gedong Kuning sangat populer di kalangan penggemar mistikisme. Makin moncer namanya ketika sinetron Misteri Gunung Merapi syutingnya di sini. Bangunannya memang nampak horor. Jauh dari kesan megah seperti saat masa jaya Gedong Kuning di lampau kala.
Bangunan Gedong Kuning terlihat jelas dari jalan raya Semarang-Solo. Kalau melintas Kota Ungaran Kabupaten Semarang, persis di depan kompleks asrama TNI Yon Zipur Kebonpolo, tengok saja ke arah barat.
Sesosok gedung tua yang tinggi besar. Gedong Kuning. Begitu orang Ungaran menyebutnya. Karena, sejak dulu sampai nyaris telantar seperti sekarang tak pernah ganti warna. Tetap kuning. Tepatnya kuning kusam saking tak terurusnya.
Di depannya terdapat halaman luas yang kemudian dijadikan lapangan sepakbola, meski ukurannya dibawah standar lapangan bola pada umumnya.
[caption id="attachment_371364" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]
Waktu saya sering ke sini sekitar tahun 1980-an di samping kanan dan kiri bangunan dipakai untuk menaruh kendaraan militer yang sudah usang. Sementara pada bagian belakang digunakan untuk tempat tinggal beberapa keluarga. Sebagai asrama begitulah.
Butuh mental kokoh untuk tinggal di sini. Betapa tidak. Gedong Kuning tak sekedar bertampang horor, tapi juga dihuni ribuan kelelawar. Kalau sore menjelang petang, gerombolan kelelawar keluar sarang membentukan barisan panjang di udara seperti tak ada habisnya.
Butuh waktu lima belas menit sejak gerombolan pertama keluar sarang hingga gerombolan paling belakang mengikutinya. Bau di dalam bangunan jangan di tanya lagi. Lantainya penuh dengan kotoran. Beberapa kali saya pernah melihat ada orang yang datang dan masuk ke dalam ruang bangunan untuk memanen kotoran kelelawar yang nantinya akan dibuat pupuk kandang.
[caption id="attachment_371365" align="alignnone" width="900"]
Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]
Tongkrongannya yang seram dan horor, membuat Gedong Kuning sangat familiar bagi pekerja film masa 1970 hingga 1990-an. Mereka memanfaatkan kesan angkernya untuk setting film horor.
Ada banyak film yang telah menggunakan lokasi Gedong Kuning untuk syuting. Dan bintang terkenal pun ikut main di sini. Macam Suzanna, Farida Pasha, Yurike Prastika, hingga Ida Iasha. Film yang pernah dibuat dengan setingan lokasi di sini adalah Misteri Gunung Merapi.
Saya waktu itu (sekitar tahun 1989) juga sempat menyaksikan proses syuting di sini. Di sela jeda, saya coba berjalan ke belakang bangunan. Baru kali itulah saya berani memutari Gedong Kuning pada malam hari. Biasanya paling sampai sore saja sambil main bola di lapangan yang ada di depan bangunan.
Kesan seram memang terasa. Meski tak melihat penampakan seperti yang beberapa orang pernah cerita, namun auranya sempat terasa. Entah karena ada "sesuatu" atau saya yang kebayang-bayang dan terbawa suasana dan cerita yang saya dengar sebelumnya tentang adanya penampakan.
Pada saat syuting film Gedong Kuning ramai di malam hari. Banyak orang yang datang untuk nonton pembuatan film. Di luar masa syuting, Gedong Kuning menjadi tempat yang senyap di malam hari. Tak ada yang berani datang apalagi masuk ke dalam, kecuali penghuni asrama yang sudah terbiasa hidup di sini sejak kecil.
Gedong Kuning yang saya tahu waktu itu sekitar tahun 1980-an dipakai untuk keperluan militer TNI. Namun entah bagaimana prosesnya sekarang ada plang papan bertuliskan milik PT. Kereta Api Indonesia.
Kondisinya saat ini jauh lebih buruk dibanding beberapa tahun yang lalu. Hampir tak terurus. Bagian atapnya sekarang sudah berlubang karena gentengnya rontok. Alhasil, bangunan yang sebelumnya sudah seram sekarang makin horor saja penampakannya. Kalaupun ada yang masih persis sama dengan kondisi beberapa tahun lalu adalah: tetap jadi sarang kekelawar.
[caption id="attachment_371366" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]
Cerita soal horor di Gedong Kuning menjadi santapan para YouTuber yang mengangkat masalah dunia mistik. Di salah satu akun, ada kesaksian beberapa orang yang sering mendengar suara-suara aneh. Ada juga warga setempat yang pernah mengantar orang naik ke balkon. Entah bagaimana ceritanya, sesampai di atas muntah darah. Kata pencerita bernama Pak Sakti, sebelumnya orang itu mengucapkan kata-kata tertentu yang mungkin tidak disukai "penghuni" Gedong Kuning.
Dari sini arsitektur, Gedong Kuning jelas punya estetika dengan gaya khas Eropanya. Kalau direstorasi kembali, bangunan ini bisa menjadi bangunan yang lebih bermanfaat. Beberapa gedung di Kota Lama Semarang bisa menjadi contoh bagaimana bangunan tua setelah direstorasi menjadi tempat yang eksotis baik secara estetika maupun fungsional.
Bayangkan, Gedong Kuning ini saja ukuran bangunannya sekitar 500 meter persegi dan terdiri dari dua lantai. Ada beberapa Balkon yang terdapat di tiga sisi. Bagian timur bisa memandang perbukitan Cemara Sewu, bagian barat bisa melihat perbukitan Suwakul, dan sebelah utara langsung berhadapan dengan Gunung Ungaran.
Gedong Kuning, Bangunan Horor Langganan Syuting
Senin, 7 September 2020 - 16:23 WIB