Renungan
Paus Fransiskus dalam pesan hari doa sedunia untuk pemeliharaan ciptaan 1 September yang memulai musim ciptaan selama sebulan. Menurut Paus “tangisan bumi dan orang miskin semakin keras dan menyakitkan beberapa tahun terakhir.” Pandemi membawa kita ke persimpangan jalan. Kita harus gunakan momen menentukan ini untuk mengakhiri aktivitas berlebihan dan merusak, dan memperkuat nilai, koneksi, dan aktivitas yang memberi kehidupan.Kita harus memeriksa kebiasaan penggunaan energi, konsumsi, transportasi, dan makanan kita.Kita harus hilangkan aspek ekonomi kita yang berlebihan dan merusak, dan memperkuat cara-cara berdagang, memproduksi, dan mengangkut barang yang memberi kehidupan.Demikian renungan Paus Fransiskus dalam pesan Hari Doa Sedunia untuk Pemeliharaan Ciptaan 1 September yang memulai Musim Ciptaan selama sebulan.Renungan Paus Fransiskus itu berbicara tentang penghormatan terhadap bumi, sumber dayanya, kejahatan yang disebabkan oleh manusia dan perlunya “keadilan restoratif” seperti pembatalan utang bagi negara-negara miskin.Menurut Paus “tangisan bumi dan orang miskin semakin keras dan menyakitkan beberapa tahun terakhir.”Namun, kata Paus, luar biasa menyaksikan cara Roh Kudus mengilhami pribadi dan komunitas seluruh dunia untuk bersama-sama melindungi orang miskin dan tanah serta membangun kembali rumah kita bersama dan membela orang paling rentan di tengah kita.Orang muda, komunitas dan masyarakat adat, lanjut Paus, berada di garda depan menyikapi krisis ekologi. Mereka menyerukan Yubileum untuk bumi dan awal baru, karena sadar, “hal-hal bisa berubah.”Paus ingatkan “kita tak bisa hidup selaras dengan ciptaan jika tidak berdamai dengan Pencipta, sumber dan asal mula segala sesuatu.” Yubileum adalah waktu berpikir ulang tentang sesama manusia, terutama yang miskin dan paling rentan, untuk berbagi warisan ciptaan bersama.
(PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan Vatican News)
Paus Fransiskus : Tangisan Bumi dan Orang Miskin Semakin Keras dan Menyakitkan
Jumat, 4 September 2020 - 15:43 WIB