KROSCEK: Rakyat Muak dan Jijik, Tak Lagi Minta Salaman dan Selfie dengan Jokowi

jkw fi
jkw fi (Foto : )
Muncul unggahan di  media sosial, artikel dengan video dan foto yang menyebut rakyat sudah muak dan jijik, tidak lagi  minta salaman dan selfie dengan Presiden Jokowi.
Beredar di media sosial Facebook, oleh akun bernama Hasyim Alfatih, yang mengunggah sebuah video dan gambar tangkapan layar Presiden Jokowi dalam sebuah artikel berita berjudul “Presiden Joko Widodo ke Yogyakarta, Tak Ada Lagi yang Minta Salaman dan Selfie” yang dimuat situs
travel.tempo.co, pada 28 Agustus 2020. Dalam unggahan memperlihatkan layer menyamping foto dan video, yang menyandingkan foto Jokowi dan video seorang bocah lelaki yang tengah tertawa geli.  Video tertawa sang bocah seakan mengarah ke Jokowi karena tak ada lagi yang minta salaman dan selfie. Klaim ini diperkuat dengan narasi yang dibuat dalam unggahan, “Ketika Rakyat muak dan jiji dengan Pencitraan Raja kodok yang sok merakyat..” [caption id="attachment_368829" align="alignnone" width="800"] Unggahan yang dibagikan akun Facebook Hasyim Alfatih. (Foto: Screenshot Facebook/Hasyim Alfatih)[/caption] Sejak unggahan dibagikan tanggal 30 Agustus 2020 ini, telah mendapat 12 respon dan sempat 5 kali dibagikan pengguna Facebook. Lantas benarkah klaim yang disebut pemilik akun bahwa rakyat sudah muak dan jijik sehingga tak ada lagi yang mau salaman dan selfie dengan Jokowi? Berikut krosceknya. Seperti dilansir turnbackhoax.id, Selasa (1/9/2020), mengacu laman Liputan6.com, fakta yang ditemukan seperti artikel yang dimuat laman travel.tempo.co, berjudul “Presiden Joko Widodo ke Yogyakarta, Tak Ada Lagi yang Minta Salaman dan Selfie” meyebutkan kunjungan Presiden Jokowi di Istana Gedung Agung Yogyakarta terasa cukup berbeda dibanding sebelumnya, terutama sebelum pandemi COVID-19. Jika sebelumnya masyarakat selalu menyemut di seputaran Gedung Agung untuk menyambut, sekadar melihat, atau berusaha mendekat untuk bersalaman hingga selfie bersama Presiden Joko Widodo, kali ini suasana kawasan itu benar-benar lengang. Kunjungan Presiden Jokowi tak sampai membuat jalan depan Istana Gedung Agung Yogyakarta ditutup dan penjagaan juga tak terlalu ketat. Namun hampir tak ada orang yang mendekati Gedung Agung. Jadi bukan rakyat muak dan jijik sehingga tak lagi yang minta salaman dan selfie dengan Presiden Jokowi Widodo ketika ke Yogyakarta melainkan karena memang sedang pandemi COVID-19, dan menjalankan protokol kesehatan. Berikut kutipan artikel travel.tempo.co: [caption id="attachment_368833" align="alignnone" width="900"] Artikel Jokowi ke Yogyakarta, tak ada lagi yang minta salaman dan selfie. (Kolase screenshot travel.tempo.co)[/caption] “Presiden Joko Widodo berkunjung ke Yogyakarta pada Jumat, 28 Agustus 2020. Presiden Jokowi memenuhi sejumlah agenda di antaranya meresmikan Bandara Yogyakarta International Airport atau YIA serta acara di Gedung Agung Yogyakarta. Setelah itu, rombongan bertolak ke Istana Gedung Agung Yogyakarta. Di sana Presiden Jokowi menyerahkan Bantuan Presiden atau Banpres Produktif Usaha Mikro kepada perwakilan masyarakat. Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Tohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, turut mendampingi sejumlah agenda Presiden Joko Widodo tadi. Suasana kunjungan Presiden Jokowi di Istana Gedung Agung Yogyakarta yang berada di kawasan wisata Malioboro terasa cukup berbeda dibanding sebelumnya, terutama sebelum pandemi Covid-19. Jika sebelumnya masyarakat selalu menyemut di seputaran Gedung Agung untuk menyambut, sekadar melihat, atau berusaha mendekat untuk bersalaman hingga selfie bersama Presiden Joko Widodo, kali ini suasana kawasan itu benar-benar lengang. Kunjungan Presiden Jokowi tak sampai membuat jalan depan Istana Gedung Agung Yogyakarta ditutup dan penjagaan juga tak terlalu ketat. Namun hampir tak ada orang yang mendekati Gedung Agung. Saat Presiden Joko Widodo berkunjung hari ini, para jurnalis yang bertugas meliput kegiatan tersebut sempat tak diizinkan masuk Istana Gedung Agung meski sudah mengikuti sejumlah persyaratan protokoler seperti menjalani rapid test Covid-19 dan ketentuan administratif lainnya. Pada akhirnya pihak protokoler kepresidenan membolehkan para jurnalis yang sudah terdaftar masuk ke Gedung Agung dengan catatan hanya sampai ke ruang pers dengan fasilitas layar televisi yang menyiarkan kegiatan Presiden Joko Widodo secara langsung.” Jadi dari kroscek dan penjelasan, dapat disimpulkan bukan rakyat muak dan jijik sehingga tak lagi yang minta salaman dan selfie dengan Presiden Jokowi Widodo, melainkan karena sedang COVD-19. Informasi masuk kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.