Delhi mengatakan bahwa pasukan China melakukan "gerakan militer yang provokatif" untuk mengubah status quo di Ladakh, daerah perbatasan yang disengketakan kedua negara.
India menuduh China melanggar konsensus perbatasan yang dicapai antara kedua negara selama pembicaraan damai baru-baru ini.Setidaknya 20 tentara India tewas dalam bentrokan dengan pasukan China di Ladakh pada Juni lalu, sementara China belum mengungkap jumlah korban di pihaknya.Kedua kekuatan nuklir itu saling tuduh adanya pelanggaran perbatasan dari pihak lawan, memprovokasi pertarungan antara pasukannya.China belum menanggapi tuduhan terbaru India, yang muncul setelah beberapa putaran pembicaraan damai antara kedua belah pihak sejak Juni.Dalam pernyataan yang dilansir BBC News , Delhi mengatakan bahwa pasukan India "mencegah" aktivitas China di "Tepi Selatan Danau Pangong Tso" pada malam 29 Agustus."Kami melakukan langkah-langkah untuk memperkuat posisi kami dan menggagalkan niat China untuk secara sepihak mengubah fakta di lapangan," kata pernyataan itu.Ia menambahkan bahwa Delhi berkomitmen untuk pembicaraan damai tetapi "juga bertekad untuk melindungi integritas teritorialnya". Para pengamat mengatakan bahwa pengumuman publik semacam itu dari India menunjukkan bahwa perdamaian relatif di perbatasan telah gagal.Pasukan China dan India telah terlibat dalam serangkaian pertikaian dan bentrokan di sepanjang perbatasan yang disengketakan, termasuk di daerah Ladakh Timur. Danau Pangong Tso di dataran tinggi diperebutkan oleh kedua belah pihak dan menyaksikan patroli perahu intensif dan pertempuran kecil antara pasukan India dan Tiongkok.Beijing dan New Delhi saling menyalahkan atas eskalasi ketegangan perbatasan dan konflik menyebabkan gelombang permusuhan timbal balik antara kedua negara.
BBC News
Baca Juga :