Eksotisme Pantai Tiga Warna Pulau Padar Bagai Negeri Dongeng

Pantai Pulau Padar masuk dalam kategori 10 pantai yang unik versi Atlas Obscura. Pulau ini dikelilingi dengan tiga teluk biru kehijauan, dan anehnya, masing-masing pantai teluk memiliki pasir berwarna berbeda: putih mutiara, hitam, dan pink yang sangat langka. Pulau ini dulu kala adalah habitat komodo. Namun, kini tak ada komodo di sini. Labuan Bajo gerimis pagi itu. Langit berwarna abu-abu meski tak begitu pekat.Namun itu tak mengurangi kesibukan di dermaga perahu."Come in guys. I'am sorry, the climate not too good. But, don't worry about it. It's still comfort for sailing," kata Abas (30).Abas adalah pemandu wisata di Labuan Bajo. Perawakannya pendek gempal, hitam dan keriting. Namun ia gesit dan piawai dalam memandu wisatawan.Dua rombongan turis dari Spanyol dan Swedia masuk ke dalam perahu. Jam menunjukkan pukul 06.00. Di dalam perahu para awak menyeduh kopi khas flores yang harumnya langsung merebak. Ia menghidangkannya di meja kecil dekat kemudi. Beberapa turis menyeruputnya agar badan lebih hangat.Saya tak mau ketinggalan. Aroma kopi Flores jelas menggoda. Taste memang beda dengan kopi yang kerap saya minum di Jawa. Ada rasa mocca dan sweetness yang kuat. Tingkat keasamannya medium dan ada sensasi herbal di dalamnya.Sebungkus biskuit kelapa kuambil dari dalam tas ransel yang saya pakai. Lumayan buat teman ngopi. Tapi rupanya saya terlalu fokus ngopi. Setelah ambil 2 potong, sisa biskuit yang masih banyak saya tinggal di meja dekat deretan kopi tadi. Bisa ditebak, para bule yang mengira itu biskuit bagian dari servis kapal pada mengambilnya sampai tandas. Wah, doyan juga nih sama biskuit lokal. Yo wis, aku rakpopo.Sudah setengah jam perahu belum melepas tambatan tali. Rupanya ada beberapa turis yang datang belakangan. Ini memang paket open trip. Jadi satu kapal dinaiki beberapa orang yang bayar patungan sampai semua bangku terisi. Jadi bagi per orang ongkosnya lebih ringan. Beda dengan private trip yang bayarnya satu paket kapal, bisa diisi sedikit maupun banyak."Kelebihannya kalau open trip begini selain lebih murah karena patungan, juga bisa dapat kenalan baru. Ada lho yang kemudian jadi jodoh hahahaha," cerita Abas sambil tertawa.Masih tetap gerimis, kapal kayu inipun bergerak. Ada satu kapal lainnya yang berangkat bersamaan.Open trip kali ini akan menyusuri jalur Pulau Padar - Pantai Pink - Pulau Rinca - Pulau Kelor yang berada di Kawasan Taman Nasional (TN) Komodo, Nusa Tenggara Timur. Tarif per orangnya 400 ribu sudah dapat makan siang.Perjalanan pertama dari Labuan Bajo menuju ke titik terjauh yaitu Pulau Padar. Setelah itu baru titik lainnya yang sekalian mengarah kembali ke Labuan Bajo.[caption id="attachment_366090" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Tiga jam berlayar melewati beberapa pulau savana, akhirnya sampai di sebuah teluk Pulau Padar. Kapal kecil seperti yang saya tumpangi bisa langsung merapat ke dermaga kayu. Tapi kalau kapal besar macam Phinisi, hanya bisa melempar jangkar agak di tengah teluk karena perairannya terlalu dangkal buat kapal besar. Para penumpangnya diantar ke pulau dengan perahu kecil.[caption id="attachment_366091" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Pulau Padar menjadi salah satu destinasi paling eksotis di perairan TN Komodo. Pulau yang didominasi batuan karang ini punya bentuk yang menawan. Wisatawan seakan berada di jaman purba. Untuk sampai ke puncak Pulau Padar, ada jalan berundak dari beton yang dibuat untuk memudahkan wisatawan. Namun jalan ini hanya sampai di ujung bukit paling bawah. Selanjutnya adalah jalan tanah setapak dan berbatu.Ada tiga titik yang menjadi tempat paling strategis untuk melihat keindahan Pulau Padar. Dan yang paling bagus ada di spot kedua. Karena dari sini seluruh pantai tiga warna yang ada di pulau padar jelas terlihat penuh.[caption id="attachment_366089" align="alignnone" width="900"]