Atasi Stres, Jepang Buka Wisata Horor, Masuk ke Peti Mati dan Dikepung Zombie

peti mati1
peti mati1 (Foto : )
Berbagai cara dilakukan orang untuk menghilangkan stres akibat pandemi Covid-19. Namun di Jepang, dibuka wisata horor yang diklaim bisa atasi stres. 
Sebuah wisata horor baru dibuka di Tokyo, Jepang, baru-baru ini. Pihak penyelenggara mengklaim, dengan ikut wisata ini, pikiran seseorang tentang Covid-19 dapat teralihkan."Pandemi ini membuat stres, dan kami berharap orang-orang bisa sedikit lega dengan berteriak," kata Kenta Iwana, yang menjadi koordinator rumah produksi Kowagarasetai, penyelenggara wisata horor ini.Untuk ikut wisata ini,  peserta harus mau tidur di dalam peti mati berukuran panjang dua meter.Ada jendela kaca di tutup peti mati ini, sehingga peserta masih dapat melihat suasana di luar.Selama di dalam peti mati, peserta akan didengarkan cerita horor selama 15 menit. Suasana kian mencekam karena ada zombie-zombie yang diperankan aktor, mengerubungi peti mati.Bagi yang berminat, tarif wisata horor ini adalah 800 yen atau setara dengan Rp110 ribu.[caption id="attachment_365846" align="alignnone" width="755"] Zombie menakuti peserta yang terbaring di dalam peti mati (Foto: Reuters)[/caption]Namun apakah wisata seperti ini benar-benar dapat menghilangkan stres akibat pandemi Covid-19?"Banyak acara dibatalkan karena virus corona. Jadi saya mencari cara untuk menghilangkan stres saya. Sekarang saya merasa rileks," kata seorang peserta bernama Kazushiro Hashiguchi.Pihak penyelenggara menyebut,
show mereka dapat berpindah-pindah. Seperti pernah menggunakan ruang tunggu bus malam atau pusat perbelanjaan.Soal pemeran zombie, pihak penyelenggara juga tidak kesulitan mencari aktornya. Mereka tinggal mendatangi tempat pertunjukan rumah hantu taman hiburan yang tutup akibat pandemi Covid-19."Kita perlu memiliki sesuatu yang bisa kami bawa kemana saja, dan peti mati mudah dipindahkan. Yang perlu Anda lakukan hanyalah meletakkannya di ruangan gelap. Ini bisnis yang bagus untuk kami dan memuaskan pelanggan kami," kata Iwata. India Today