"Ada dua saksi yang sementara menunggu durian, lokasinya sekitar 200 meter dan sempat mendengar suara minta tolong," ungkap Ipda Gunawan.
Sebelum ditemukan tewas pada Kamis dini hari (20/8), korban sempat melakukan perjalanan ke Palu, Sulawesi Tengah, dengan mengendarai sepeda motor dan tinggal di rumah saudara ibunya.Korban juga diketahui bertemu dengan teman-temannya sesama anggota klub motor di Kabupaten Pasangkayu dalam perjalanan pulang ke Mamuju Tengah."Saat dia (hendak) balik ke sini (Mamuju Tengah), dia bertemu dengan teman-teman klub motornya di Pasangkayu. Saat itu, dia tidak diizinkan sama teman-temannya untuk melanjutkan perjalanan karena sudah tengah malam. Tetapi tetap nekat untuk melanjutkan perjalanan," kata Widi, adik korban. Menurut Widi, ponsel dan kamera yang dibawa kakaknya sudah tidak ditemukan di lokasi kejadian.
Pemimpin Redaksi media sulawesion.com, Supardi Bado, membenarkan Demas Laira merupakan wartawan yang ditugaskan di Mamuju dan Mamuju Tengah.Ia baru bergabung dengan media yang berkedudukan di Sulawesi Utara tersebut pada 1 Agustus 2020."Almarhum wartawan baru di Sulawesion. Tanggal 1 Agustus dia bergabung dengan kami. Memang dari beberapa berita yang almarhum kirim berisi berita kritikan di daerahnya," kata Supardi, melalui siaran pers AMSI.Selain di sulawesion.com, korban juga diketahui memiliki kartu pers kabardaerah.com. Pimpinan Umum kabardaerah.com, Aldoris Armialdi, membenarkan korban merupakan wartawan kabardaerah.com wilayah Sulawesi Barat."Bagaimana pun, kami sebagai pimpinan media nasional kabardaerah.com ingin kawan-kawan di kepolisian mengusut tuntas motif pembunuhan terhadap Demas, kami akan mengawal proses ini sampai ditangkap sang pelaku," kata Aldoris.
Baca Juga :