Sebuah Yayasan Pendidikan di Desa Kalisat, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, diluruk Banser. Aksi itu dipicu dugaan penyebaran ideologi Khilafah oleh yayasan tersebut. Selain itu, lembaga tersebut diduga menjadi bagian dari organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Puluhan anggota Banser itu berangkat beriringan dari Kecamatan Bangil, dengan mengendarai sepeda motor. Sebelum ke Kalisat, rombongan yang dipimpin Ketua PC GP Anshor Bangil, Sa’ad Muafi lebih dulu mendatangi kediaman AH, di Rembang.Menurut Muafi, kedatangannya ke rumah AH itu, terkait unggahannya di media sosial.Di rumah AH, Banser menemukan sejumlah simbol-simbol berupa bendera, poster, majalah, yang dicurigai mengarah ke ideologi Khilafah.Setelah dari kediaman AH, Banser kemudian bergeser ke tempat yang diduga menjadi penyebaran ideologi Khilafah, yakni ke sebuah Yayasan Pendidikan di Desa Kalisat.Di sana, Banser menemukan foto Presiden Joko Widodo dicoret-coret, kemudian tidak memiliki bendera merah putih, dan foto wakil presiden masih belum diganti.Bahkan, saat ditanya siapa nama Wakil Presiden, kepala sekolah bersangkutan pun tak hafal.Beberapa barang bukti itu pun langsung diamankan oleh polisi, Muafi juga telah melaporkan 2 orang ke polisi yang diduga menjadi aktor penyebaran ideologi Khilafah di wilayah Kecamatan Rembang.Sementara itu, Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan, sudah menerima laporan dari Banser, Rofiq memastikan setelah ini polisi akan langsung memproses laporan tersebut. Ari Suprayogi | Pasuruan, Jawa Timur
Banser Lurug Yayasan Diduga Terafiliasi Ormas Terlarang
Kamis, 20 Agustus 2020 - 20:11 WIB