Ribuan warga lereng gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, kembali menggelar tradisi Grebeg Suro, dalam rangka menyambut tahun baru Islam, atau bulan Suro dalam kalender Jawa.
Meskipun digelar cukup sederhana, namun kegiatan rutin tahunan ini, dihadiri ribuan warga yang ingin berebut gunungan hasil bumi, namun tetap mengedepankan protokol kesehatan.Ribuan warga dari berbagai desa, Kecamatan dan Kota di Jawa Timur, langsung berdatangan ke lokasi wisata alam hutan bambu, di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro Lumajang, Jawa Timur, untuk mengikuti dan menyaksikan tradisi Grebeg Suro.Warga dari berbagai kalangan usia, langsung menyerbu tujuh gunungan hasil bumi, yang sudah diarak sebelumnya. Namun sayang, aksi perebutan gunungan hasil bumi ini, nyaris berujung keributan karena para pengunjung yang datang, justru saling melempar isi gunungan.Sementara itu, sejumlah warga tetap pada tujuan utama, yakni ingin memperoleh isi gunungan berupa padi, jagung serta tomat untuk dibawa pulang dengan harapan bisa dijadikan bibit yang unggul.Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di tengah pandemi corona yang belum berakhir ini, pihak panitia sengaja menggelar acara ini cukup sederhana. Meskipun demikian, antusiasme warga cukup tinggi namun tetap menjalankan protokol kesehatan, diantaranya semua pengunjung wajib mengenakan masker.Sebelum diperebutkan, tujuh gunungan hasil bumi serta ratusan tumpeng ayam ingkung, serta satu kepala sapi, diarak keliling desa dengan diiringi sendra tari uling.Diharapkan, dengan kegiatan yang merupakan bentuk ungkapan rasa syukur warga lereng Semeru ini, warga berharap hasil panen mereka lebih melimpah, jauh dari bencana alam, serta pandemi corona segera berakhir. Muhammad Syahwan | Lumajang, Jawa Timur
Baca Juga :