Sebuah video viral seekor ikan paus raksasa yang cukup besar ukurannya, terdampar di bibir sebuah pantai, menjadi tontonan warga.
Dalam video yang beredar di media sosial itu, tampak ikan tak bisa berbuat apa-apa karena tubuhnya nyangkut di lumpur.Dalam video juga tampak ratusan warga berkerumun melihat kejadian langka dimana ikan yang berukuran sangat besar bisa dilihat secara langsung.Dalam unggahannya, admin akun menulis keterangan dengan:"Seekor ikan paus terdampar di bibir pantai. Warga berkumpul mengabadikan momen langka itu. Ada juga warga yang memberikan pertolongan dengan menyiramkan air ke badan ikan paus tersebut."[caption id="attachment_363760" align="aligncenter" width="900"] Tangkap Layar Instagram @fakta.indo[/caption]Untuk melihat videonya, silahkan klik
di sini .Setahun belakangan ini sering terjadi fenomena alam yakni ikan paus yang terdampar di bibir pantai, hingga tak jarang ditemukan ikan paus tersebut telah mati.Seringkali Fenomena ikan paus terdampar ini dikaitkan dengan pertanda buruk yang akan terjadi pada alam.Namun kenyataannya hal ini bukanlah pertanda akan sesuatu hal buruk, melainkan ini adalah hal wajar yang pasti menimpa paus tersebut.Pengamat kelautan dan perikanan dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Dr.Chaterina Agusta Paulus,MSi mengatakan ada lima faktor yang menyebabkan paus terdampar."Ada lima faktor yang menjadi penyebab paus terdampar dan mati," kata Chaterina Agusta Paulus kepada ANTARA.Faktor pertama adalah'upwelling' atau pengadukan massa air laut dalam yang dingin seperti di Laut Sawu.Kedua kondisi paus tua sakit/cedera (Old or Sick/Injured) seringkali hewan yang muncul di pantai menjadi kelelahan, kurang gizi, atau belum makan karena mereka sakit.Menurut dia, paus yang sudah tua mungkin kesulitan mengikuti kelompoknya atau menahan gelombang besar atau arus darat, karena lemahnya kekuatan, hewan-hewan ini dapat terdampar. Umumnya mereka ditemukan dalam kesehatan yang buruk.Hewan ini bisa juga berada pada tahap akhir hidupnya dan mati di laut lalu berakhir dengan terdampar di pantai."Tetapi, saat kondisi sakit/cedera kebanyakan terjadi saat hanya hewan tersebut terdampar sendirian tidak berkelompok.Masalahnya pada sejumlah besar hewan, kemungkinan besar beberapa akan sakit/cedera, walaupun faktanya, ada juga yang terdampar dalam keadaan sehat," katanya.Ketiga kesalahan navigasi (navigational errors), dimana aspek-aspek tertentu dari garis pantai atau dasar laut dapat membingungkan paus, terutama jika hewan ini berkeliaran di luar habitat biasanya.Beberapa tempat seperti ujung Pulau Raijua adalah hotspot untuk terdampar."Adakalanya hal ini terjadi karena fitur geografis dari garis pantai," tambah dosen pada Pascasarjana Ilmu Lingkungan dan Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana itu.Jika ada fitur seperti semenanjung atau tanjung maka hewan yang seharusnya berada di perairan yang lebih dalam, tiba-tiba bingung menemukan diri mereka berada di teluk yang dangkal.Faktor ke empat adalah karena mengikuti pemimpin kelompok (Social bonding).Artinya, jika seekor paus terluka atau hilang, mengapa mereka akhirnya terdampar dalam jumlah yang sangat besar?. Para ahli mengatakan jawabannya terletak pada perilaku mereka yang seperti kawanan.Kelima adalah kemungkinan penyebab lain dari keterdamparan, beberapa ahli berpendapat, adalah suhu air yang lebih hangat."Kemungkinan ini berpengaruh terjadi saat arah mangsa bergerak dan sebagai akibatnya paus mengikuti arah mangsa bergerak seperti menuju perairan hangat (bisa juga dekat dengan pantai)," katanya menjelaskan
Baca Juga :