Laporan terbaru militer Amerika Serikat (AS) diungkap data stok senjata Korea Utara (Korut). Disebutkan, Korut saat ini memiliki 60 bom nukilr dan 5.000 ton senjata kimia.
Dalam laporan yang dirilis Angkatan Bersenjata AS belum lama ini terungkap data-data stok senjata yang dimiliki Korut sekarang.Disebutkan, Pyongyang sudah memiliki 20-60 bom nuklir dengan kapasitas produksi 6 bom baru setiap tahun."Korea Utara mencari senjata nuklir karena para pemimpinnya berpikir, ancaman nuklir dapat mencegah negara lain untuk berpikir mengubah rezim di sana," tulis laporan itu.Selain bom nuklir, Angkatan Bersenjata AS juga mengingatkan bahwa diduga kuat Korea Utara telah selesai melakukan riset senjata kimia.Disebutkan, Korea Utara sudah menggelar riset program senjata kimia sejak lama untuk menghasilkan zat-zat berbahaya. Tercatat ada 20 senjata kimia berbeda yang disimpan militer Korut."Diperkirakan, negara itu memiliki 2.500-5.000 ton bahan kimia, dari 20 jenis berbeda. Ini membuatnya menjadi negara ketiga terbesar di dunia yang memiliki senjata kimia.""Ini termasuk gas sarin yang sangat beracun dan bahan kimia VX. Diduga kuat Korut menggunakan bahan kimia itu untuk peluru senjata artilerinya," tulis laporan itu lagi.Laporan itu juga menyebut Korea Utara belum menandatangani Konvensi Senjata Kimia, yang melarang pengembangan, produksi, dan penggunaan senjata kimia.Tidak hanya menggunakan senjata kimia, Korut juga menggunakan senjata biologi, yaitu menggunakan kuman antraks atau cacar untuk dimasukkan dalam rudal-rudal mereka.Hal ini diperkuat dengan salah satu tentara Korut yang membelot, mengaku telah mendapat vaksin antraks.Selain itu, militer AS juga menulis, rezim Kim Jong Un telah mengembangkan perang siber dengan mengerahkan lebih dari 6 ribu hacker atau peretas. Sebagian besar
hacker yang dikerahkan beroperasi di luar negeri.Pada awal bulan ini lewat bocoran laporan Badan Perserikatan Bangsa-bangsa yang dilihat Reuters, terungkap militer Korut diduga mengembangkan perangkat nuklir mini agar dapat masuk dalam kepala rudal balistik mereka. Evening Standard
Baca Juga :