Kota Lama di kawasan sisi utara Kota Semarang menyimpan banyak sekali cerita menarik. Dari hal-hal yang berbau misteri, seni, bisnis, juga cerita unik menggelitik. Ada sebuah jalan yang dinamai Komedistraat. Di sinilah para "londo" nongkrong-nongkrong.
Ya! Komedistraat. Dinamai demikian karena di situ ada gedung pertunjukkan yang sering mementaskan sandiwara komedi pada jaman Hindia Belanda.Di depan gedung juga ada gang yang disebut gang kuda. Sebutan itu merujuk pada gaya hidup orang Eropa jaman itu yang suka naik kuda. Saat akhir pekan mereka sering kumpul di depan gedung pertunjukan seni.Sekarang gedung itu sudah runtuh, namun sebagian reruntuhan dan materialnya kemudian dibuat bangunan yang sekarang dikenal dengan nama Gedung Marabunta.[caption id="attachment_361679" align="alignnone" width="900"] Kanopi di depan Gedung Schwouburg, tempat menaik turunkan penumpang kereta kuda yang akan nonton pertunjukan. Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Nah, saat akan menonton pertunjukan itulah, para bule perlente memarkirkan kuda di sebuah gang depan gedung kesenian. Begitu banyaknya kuda membuat gang tersebut mau tak mau penuh dengan kotoran kuda yang berceceran. Maka muncul pula istilah
Gang Tai hasil olok-olok orang masa itu.[caption id="attachment_361681" align="alignnone" width="900"]
Baca Juga :