Legiun Mangkunegaran merupakan pasukan modern pertama di tanah Jawa. Pasukan ini mengadopsi organisasi dan teknologi angkatan terkuat di dunia pada waktu itu, yakni Grande Army Perancis. Pasukan Grande Army Perancis beroperasi di bawah komando Napoleon Bonaparte. Foto: Istimewa[/caption]Pada 29 Juli 1808, Daendels menetapakan Legiun Mangkunegaran dalam gabungan pasukan Perancis, Belanda, Jawa untuk melawan Inggris yang hendak menguasai Jawa Tengah.Semua biaya operasional pasukan disediakan oleh pemerintah Perancis. Di bawah Daendels, seragam pasukan Legiun Mangkunegaran pun mengadopsi busana Perancis.Setelah empat bulan mengarungi lautan, pasukan Inggris mendarat di Pulau Jawa pada 4 Agustus 1811, di daerah Cilincing, pantai utara Jakarta.
Pasukan ini kemudian melakukan penyerangan pada 26 Agustus 1811, dimana tampuk kekuasaan Deandels sudah berpindah ke tangan Jan Willem Janssens sejak Mei 1811.Janssens akhirnya menyerah pada pasukan Inggris yang dipimpin Jenderal Auchmuty hingga tercetuslah perjanjian Tuntang.
Tuntang adalah tempat peristirahatan para pembesar Hindia Belanda, berada di tepi danau Rawa Pening yang indah dan sejuk.
Setelah Belanda tunduk melalui perjanjian Tuntang, Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles kemudian menduduki pucuk pimpinan pemerintahan Inggris di Jawa. Pada 17 September 1811, Inggris menguasai Pulau Jawa dari tangan Belanda.