Gas meledak di Baltimore, Amerika Serikat, Senin (10/8/2020) waktu setempat. 1 orang tewas dan sedikitnya 5 warga terluka serta 3 rumah hancur berkeping-keping dalam insiden tersebut.
Seperti dikutip dari VIVA yang dilansir dari Fox News, Selasa (11/8/2020), petugas pemadam kebakaran Baltimore saat ini masih melakukan pencarian korban.
"Ini adalah ledakan yang sangat hebat," ujar Kepala Pemadam Kebakaran setempat Niles Ford.
Ford mengatakan, petugas pemadam kebakaran sempat menyelamatkan seorang wanita yang telah terperangkap selama dua jam dalam reruntuhan.
Wanita itu dibawa ke rumah sakit bersama tiga orang lainnya yang telah diselamatkan sebelumnya.
Tak lama kemudian, orang kelima, seorang pria, diselamatkan dari puing-puing. Petugas pemadam kebakaran terus mencari kemungkinan korban lainnya.
"Ini adalah jenis situasi yang menghebohkan yang sedang kita hadapi pada saat ini," tambahnya.
Lebih lanjut Ford mengatakan bahwa, penyebab ledakan gas sedang diselidiki oleh pihak berwenang.
Seorang juru bicara utilitas, Baltimore Gas and Electric mengatakan, petugas memastikan ledakan itu tidak akan menyebar ke rumah atau gedung di sekitar.
"Setelah gas dimatikan, Kami dapat mulai menilai situasi dengan aman termasuk inspeksi peralatan BGE,' tambahnya.
https://twitter.com/BaltimoreFire/status/1292857408394596353
Sementara itu, seperti dikutip dari
nytimes.com, wanita yang tewas dinyatakan meninggal di tempat kejadian.
Pihak berwenang membantu warga setelah ledakan, yang oleh juru bicara Departemen Pemadam Kebakaran digambarkan sebagai ledakan gas besar.
Anjing terlatih akan dibawa untuk membantu pencarian, kata Isaac Schleifer, seorang anggota dewan Baltimore, wakili distrik tempat ledakan terjadi.
Video menunjukkan puing-puing dan puing-puing dari rumah-rumah gaduh berserakan di jalan-jalan di depan dan di belakang rumah.
https://twitter.com/BaltimoreFire/status/1292876788314656770
Perusahaan utilitas, Baltimore Gas and Electric, berada di tempat kejadian dan bekerja untuk mematikan gas ke rumah-rumah di sekitarnya.
Hal itu disampaikan seorang juru bicara. Setelah gas dimatikan, akan bekerja untuk memeriksa lokasi dan peralatannya.
"Rasanya seperti bom," kata Barry Leventhal, pemilik MidAtlantic Store Fixtures, yang berada di dekat lokasi ledakan.
Dia dan stafnya mengira sebuah pesawat jatuh ke atap gudang, katanya, seraya menambahkan bahwa dinding beton gedungnya retak akibat ledakan itu.
“Semua orang berpencar, mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi,” katanya.
Baca Juga :