Mantan Sekjen PSSI Ratu Tisha dipercaya menjadi Komisaris Independen PT ECII. Pengalaman Ratu Tisha dalam organisasi PSSI baik di tingkat nasional, Asia Tenggara hingga Asia mengantarkannya ke Jabatan Komisaris Independen PT Electronic City Indonesia Tbk.
Mantan Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria melakukan lompatan besar dalam karir manajerial profesionalnya. Wanita kelahir Jakarta 30 Desember 1985 ini mendapat kepercayaan menjadi Komisaris Independen di perusahaan terbuka PT Electronic City Indonesia.
[caption id="attachment_359746" align="alignnone" width="900"] Ratu Tisha diangkat sebagai Sekjen baru PSSI setelah hasil Rapat Exco PSSI manyoritas menyetujui dirinya menempati posisi yang ditinggalkan oleh Ade Wellington yang mengundurkan diri dimasa kepemimpinan Ketua Umum Edy Ramayadi. (Foto : Ratu Tisha)[/caption]
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) ini, diperkenalkan pada rapat umum pemegang saham atau RUPS PT Electronic City Indonesia Tbk di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (10/8).
“Mudah-mudahan saya bisa menjalankan amanat ini dan memberi kontribusi bagi perusahaan. Tentu ini bukan pekerjaan mudah. Namun, ini sebuah tantangan menarik dan kepercayaan yang besar buat saya,” kata Tisha kepada reporter antv Abdul Azis di Jakarta.
[caption id="attachment_359752" align="alignnone" width="900"]
Ratu Tisha Destria saat meeting VAR dengan perwakilan AFC saat menjabat Sekjen PSSI. (Foto : Ratu Tisha)[/caption]
Buat Tisha, tentu ini sebuah lompatan besar dalam karirnya. Pasalnya jabatan Komisaris merupakan suatu jabatan tinggi dalam perusahaan. Komisaris Independen yaitu suatu jabatan yang menjadi bagian dari keanggotaan dewan komisaris, namun bersifat independen dan tidak memiliki afiliasi dengan anggota komisaris lain, pemegang saham, direktur, atau manajemen perusahaan bersangkutan.
Sebagai komisaris independen, Ratu Tisha akan menjadi pengawas dari suatu perusahaan dan harus bisa memastikan bahwa setiap anggota komisaris telah menjalankan pengawasan yang baik dan benar terhadap kinerja direktur perusahaan.
Menurut Indonesian Society of Independent Commissioners, pedoman dan tanggung jawab komisaris independen adalah memastikan suatu perusahaan agar memiliki dan menjalankan strategi bisnis yang efektif, mencakup di dalamnya anggaran, pembagian tugas, jadwal, dan sejenisnya. Dia juga harus bisa memastikan jajaran eksekutif yang diangkat oleh perusahaan adalah orang-orang profesional yang pastinya memenuhi kualifikasi.
Seorang Komisaris Independen juga perlu memastikan setiap potensi risiko yang terjadi telah diidentifikasi dan memiliki langkah penyelesaian. Selain itu memastikan perusahaan agar mematuhi aturan, hukum, dan nilai-nilai yang berlaku yang telah ditetapkan sebelumnya.
Memastikan perusahaan telah memiliki sistem audit, dan sistem pengendalian yang baik. Yang terpenting juga memastikan prinsip dan praktik good corporate governance telah diterapkan dan dipatuhi dengan semestinya.
Bagi Tisha ini sekaligus sebuah kepercayaan besar. Seseorang bisa dipilih sebagai Komisaris Independen dengan memenuhi beberapa kriteria. Jika diukur dan dilihat dari kompetensi pribadi, maka dia harus punya integritas (mampu memancarkan kewibawaan dan kejujuran). Hal ini tampaknya bisa dipenuhi Ratu Tisha dengan berbekal pengalamannya sebagai Sekjen PSSI hingga perwakilan PSSI di AFC.
[caption id="attachment_359737" align="alignnone" width="900"] Ratu Tisha Destria diangkat menjadi Sekretaris Jenderal PSSI periode 2017-2020. Tisha mengundurkan diri sebagai Sekjen PSSI pada tanggal 13 April 2020. (Foto : Ratu Tisha)[/caption]
Tisha dikenal sebagai perempuan yang membuat gebrakan dengan menempati posisi strategis di level organisasi kawasan Asia Tenggara dan Asia khususnya di AFC.
https://www.instagram.com/p/CDBvnzNJQgU/
Dengan jabatan barunya, Tisha harus paham dengan seluk-beluk bisnis dan tata kelola perusahaan. Peka terhadap lingkungan yang bisa memengaruhi jalannya bisnis. Punya jiwa leadership, komunikasi yang baik, dan team work. Punya komitmen, wawasan luas, strategic thinking, dan memiliki independensi.
Catatan Ringan Pengalaman Ratu Tisha Sebagai Sekjen PSSI
Kepercayaan yang diberikan PT ECII kepada perempuan bernama lengkap Ratu Tisha Destria ini tidak lepas dari latar belakang pendidikannya. Tisha berhasil menyelesaikan studi jurusan Matematika di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan mendapatkan gelar master untuk studi manajemen olahraga di Inggris, Italia dan Swiss.
Setelah lulus dari ITB, Tisha mengikuti program Master di FIFA dan memperoleh bidang studi seperti Sport Humanity, Manajamen Olahraga, dan Hukum Olahraga. Tisha berhasil meraih peringkat ketujuh dari 28 peserta.
Tisha juga punya pengalaman dalam strategi manajemen dan implementasi good governance di perusahaan nasional dan multinasional (2008-2016) serta organisasi internasional (2017-2020).
Pada pertengahan tahun 2019, tepatnya pada Juni 2019, Ratu Tisha diangkat menjadi Wakil Presiden AFF (Federasi Sepak bola ASEAN) periode 2019-2023. Diangkatnya Ratu Tisha menjadi Wakil Presiden AFF membuat namanya menjadi sejarah baru bagi persepakbolaan Asia Tenggara. Sebab, Ratu Tisha menjadi Wakil Presiden AFF wanita pertama.
[caption id="attachment_359753" align="alignnone" width="900"] Ratu Tisha Destria sebagai Sekjen PSSI bertemu dengan perwakilan AFF pada tahun 2019. (Foto : Ratu Tisha)[/caption]
Tidak lama berselang, Tisha resmi dipilih oleh Federasi Sepak Bola Asia (AFC) sebagai anggota Komite Kompetisi. Lagi-lagi, Ratu Tisha menciptakan sejarah menjadi orang Indonesia pertama yang menduduki posisi itu. Empat bulan berselang, Tisha Destria dan tim PSSI berhasil membawa Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Catatan tersebut menambah pengalaman Tisha dalam strategi manajemen dan implementasi good governance di perusahaan nasional dan multinasional (2008-2016) serta organisasi internasional (2017-2020).
“Orang pintar, jujur dan bersih selalu ada tempat di perusahaan profesional yang ingin mengembangkan sayapnya ke level internasional.”
Mantan Sekjen PSSI Ratu Tisha Dipercaya Menjadi Komisaris Independen PT ECII
Senin, 10 Agustus 2020 - 19:40 WIB