Begini Pengakuan Pemesan Ribuan Ton Amonium Nitrat yang Meledak di Beirut

kapten1
kapten1 (Foto : )
Pemesan amonium nitrat yang meledak di Beirut, Lebanon angkat bicara. Dikatakan, bahan kimia berbahaya itu dipesan untuk aktifitas penambangan.Fabrica de Explosivos Mozambique (FEM), sebuah pabrik pembuat bahan peledak dari Mozambik, angkat bicara soal ribuan amonium nitrat yang diduga jadi sumber ledakan di Beirut, Lebanon.Seorang juru bicara FEM mengaku, pihaknya yang memesan bahan kimia berbahaya itu."Kami dapat mengkonfirmasi benar, kami yang memesan itu (amonium nitrat)," katanya kepada CNN.FEM kemudian bekerjasama dengan perusahaan dagang luar negeri untuk membawa pesanan amonium nitrat dari Georgia.Pada September 2013, kapal Rusia dengan nama lambung Rhosus, membawa muatan amonium nitrat pesanan FEM dari Georgia. Namun kapal dan muatannya malah ditahan di Beirut.Amonium nitrat yang dipesan akhirnya tak pernah sampai ke Mozambik. Otoritas Lebanon menyita dan menyimpannya di gudang pelabuhan Beirut selama bertahun-tahun."Kita diinformasikan oleh perusahaan dagang itu, ada masalah dengan kapal, pesanan kamu tidak akan tiba," demikian juru bicara FEM menirukan pernyataan dari pihak perusahaan dagang."Jadi kita tidak pernah membayar barangnya, kita tidak pernah menerimanya," kata juru bicara itu lagi.

Memesan Lagi

Saat FEM mengetahui bahwa kapal yang membawa pesanan mereka ditahan di Beirut dan kemudian disita oleh otoritas Lebanon, itu dianggap sudah di luar kendali mereka.FEM kemudian memesan amonium nitrat lagi untuk menggantikan muatan yang tak pernah sampai dan kali ini pesanan mereka berhasil sampai.Menurut juru bicara FEM, mereka dan rekanan perusahaan mengaku sangat terkejut saat mengetahui berapa lama bahan kimia berbahaya itu disimpan di gudang pelabuhan Beirut."Ini bukan seperti materal yang kamu ingin simpan tanpa menggunakannya. Ini material yang sangat berbahaya dan kamu perlu mengirimnya dengan standar transportasi yang ketat," kata juru bicara itu.Seorang sumber menyebutkan, material ini merupakan pengoksidasi sangat kuat dan digunakan untuk membuat bahan peledak. Tapi tidak seperti bubuk mesiu yang saat disulut api akan langsung meledak. Material ini disebut jauh lebih stabil.Juru bicara FEM menyebut, kuantitas 2.750 amonium nitrat yang ada dalam kargo kapal itu, jauh lebih kecil dari kebutuhan FEM selama sebulan.Dikatakan, sejumlah negara di dunia sampai menggunakan lebih dari 1 juta amonium nitrat dalam setahun.Saat mengetahui amonium nitrat diduga jadi sumber ledakan dahsyat di Beirut, juru bicara FEM mengaku kemungkinan material berbahaya itu dari pesanan mereka."Ini benar-benar kerusakan masif di Beirut. Dan kami melihatnya dengan kesedihan yang besar. Sayangnya, nama kami dikaitkan, meski kami sama sekali tidak terlibat di dalamnyaCNN

Baca juga: 

Pengakuan mengejutkan kapten kapal pengangkut amonium nitrat ke Beirut